Go-Jek terus melebarkan sayap pengembangan bisnisnya di Asia Tenggara selain Indonesia seperti Vietnam, Thailand, Filipina, dan Singapura.
Pada 1 Agustus lalu, Go-Jek resmi mengaspal di Vietnam dengan nama Go-Viet dan Go-Jek hadir dengan identitas baru yaitu Go-Viet dengan warna merah di Vietnam.
Setelah Thailand, Go-Jek pun bersiap beroperasi Thailand dengan merekrut mitra driver lokal. Nantinya, Go-Jek juga akan berganti nama di Thailand dengan Get.
"Kami baru akan akan mulai menjaring para pengemudi kendaraan roda dua untuk bergabung. Perekrutannya baru mulai minggu ini," kata Nadiem Makarim (CEO dan Pendiri Go-Jek) seperti dikutip Reuters.
Dalam menjalankan ekspansinya luar negerinya, startup asal Indonesia pertama yang menyandang status unicorn itu akan menggelontorkan investasi sebesar USD 500 juta.
Singapura
Nadiem mengatakan pemerintah Singapura sangat antusias menerima kehadiran Go-Jek di negaranya walaupun Go-Jek belum memutuskan apakah tetap akan memakai nama Go-Jek atau identitas baru di Singapura dan Filipina.
"Kami mampu mengembalikan pilihan. Pemerintah Singapura sangat berhasrat untuk mengembalikan kompetisi," ujarnya.
Saat ini kompetisi ride sharing di Singapura ikuasai Grab yang telah mengakuisisi unit bisnis Uber di sana dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Sebagai tambahan, Go-Jek juga sudah mempersiapkan unit bisnis di bidang pendanaan bernama Go-Ventures sebagai bagian dari ekspansinya. Nantinya, layanan ini akan
menyasar ke sejumlah startup di kawasan Asia Tenggara.
Source | : | Business Insider |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR