Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus berupaya memerangi peredaran berita hoax nan menyesatkan di berbagai platofm termasuk media sosial dan mesin pencari.
Kini Kemkominfo menggandeng aplikasi Qlue untuk bersama-sama memerangi peredaran berita hoax di dunia maya.
Kemkominfo dan Qlue meluncurkan dashboard Aduan Konten yang memungkinkan masyarakat melaporkan berita-berita hoax di Qlue.
"Kerja sama ini menambah berbagai channel untuk pelaporan yang lebih luas lagi. Kita ada akun Facebook, Twitter atas nama Adun Konten. Sekarang dengan Qlue untuk memfasilitas pelaporan, karena Qlue sudah ada produknya," kata Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan di Jakarta.
Sebelumnya, dashboard Qlue telah teruji di beberapa kota termasuk Jakarta sebagai pelaporan aduan.
Karena itu, Kemkominfo tertarik menggandeng Qlue untuk mengembangkan dashboard aduan berita hoax untuk Kemkominfo.
Nantinya, dashboard aduan konten berita hoax itu dapat menampilkan tren konten negatif yang banyak beredar seperti intoleransi, berita palsu, dan provokasi.
Tentunya, Kemkominfo akan langsung merespon setiap laporan berita hoax melalui Qlue.
"Dengan adanya kerja sama ini, harapnya makin banyak laporkan. Data pelaporan nanti diintegrasikan dan dianalisa," ungkap Raditya Maulana Rusdi (CEO Qlue).
Ide pembuatan dashboard ini sendiri pun diperkuat oleh tukar pikiran antara Qlue dengan komunitas-komunitas di pelosok Indonesia.
Apalagi, isu konten negatif sudah cukup ditemukan di daerah dan masyarakat yang terbukti membuat resah.
"Dengan adanya Aduan Konten dari Qlue, kami mengharapkan dapat menganalisia lebih dalam mengenai penyebaran konten negatif yang berpotensi memecah-belah bangsa," pungkasnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR