Sophos meluncurkan solusi bisnis Sophos Intercept X untuk server yang menawarkan perlindungan dengan teknologi prediktif deep learning.
Teknologi deep learning itu akan melindung server terhadap ancaman siber yang terus-menerus berevolusi.
Sumit Bansal (Direktur Senior ASEAN dan Korea di Sophos) mengatakan Sophos sudah melatih teknologi deep learningnya dengan ratusan juta sampel untuk mencari atribut- atribut mencurigakan dari kode berbahaya dan mencegah serangan malware yang belum pernah dikenali sebelumnya.
"Jika server diserang dan mati, seluruh perusahaan dapat terkena dampaknya. Setelah dijebol, serangan siber mampu masuk ke dalam jaringan dan melakukan beberapa kerusakan serius seperti mengeksfiltrasi data dan menggunakan informasi yang dicuri untuk melakukan spear-phishing," katanya dalam siaran persnya, Rabu.
Sophos mengungkapkan sebanyak dua pertiga dari manajer TI di seluruh dunia tidak mengerti tentang teknologi anti-eksploit sehingga perusahaan mereka rentan terhadap pencurian dan penyalahgunaan data.
Selain itu, para penjahat dunia siber bisa menggunakan langkah-langkah gigih dari berbagai arah untuk menargetkan dan mengambil alih server dengan tujuan untuk mengakses data bernilai tinggi seperti informasi identitas pribadi (PII), perbankan, pajak, gaji dan catatan keuangan lainnya, dan kekayaan hak milik intelektual.
Bansal mengatakan server adalah infrastruktur penting, tetapi sering diabaikan dalam strategi endpoint di banyak perusahaan. "Serangan yang mencapai server lebih berbahaya bagi bisnis daripada serangan pada endpoint, karena ada data-data penting yang tersimpan di server," ucapnya.
Sophos mendemonstrasikan teknik peretasan dan eksploit canggih yang digunakan pelaku kejahatan siber dalam Video tentang Serangan Real-Time (dapat juga ditemukan di Sophos.com/Servers).
Fitur-fitur baru di Sophos Intercept X for Server :
Deep Learning Neural Network
· Memanfaatkan jaringan saraf mendalam (deep neural network) dari Intercept X untuk mendeteksi malware dan aplikasi tidak diinginkan yang baru muncul dan tidak
terlihat sebelumnya
· Setelah diterapkan, model ini akan terus memperbarui dan mengidentifikasi atribut-atribut penting dan dapat menghasilkan keputusan yang lebih akurat untuk
membedakan payload jenis jinak atau malware.
Mitigasi Adversary Aktif
· Memblokir penjahat dunia maya yang sudah ditentukan dan teknik-teknik gigih yang umum digunakan untuk menghindari perlindungan anti-virus tradisional
· Perlindungan Pencurian Kredensial mencegah pencurian kata sandi otentikasi dari memori, registri, dan penyimpanan lokal
· Code Cave Utilisation mendeteksi keberadaan kode berbahaya yang disebarkan ke dalam aplikasi yang sah
Perlindungan Dari Eksploit
· Mencegah penyerang dari memanfaatkan kerentanan yang diketahui
· Melindungi browser, plugin, atau perangkat exploit berbasis java bahkan jika server belum sepenuhnya di-patch
Proteksi Master Boot-Record
· WipeGuard memperluas teknologi anti-ransomware intercept X dan mencegah varian ransomware atau kode berbahaya yang menyasar Master Boot-Record
Analisis Root Cause
· Teknologi deteksi dan respons insiden memberikan detail forensik tentang bagaimana serangan itu masuk, ke mana ia pergi, dan apa saja yang disentuhnya
· Memberikan rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya setelah analisis serangan
Discovery beban kerja cloud untuk Server
· Menemukan dan melindungi server yang berjalan di cloud publik, termasuk Microsoft Azure dan Amazon Web Services
· Mencegah paparan risiko akibat ulah oknum IT atau aset-aset yang sudah terlupakan
Sophos Intercept X for Server sudah tersedia di mitra-mitra Sophos yang terdaftar di seluruh dunia.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR