Oath mengklaim tidak akan memindai e-mail pribadi dan informasi identitas pengguna. Namun, algoritma Oath juga sempat melakukan kesalahan dalam memindai.
Beberapa waktu lalu, pesan pribadi berisikan undangan pernikahan tradisional India yang dikirim secara massal, terdeteksi sebagai e-mail komersil. Namun masalah itu diklaim telah teratasi.
Oath mengaku jika proses pemindaian memerlukan pengawasan mata manusia, selain algoritma.
Tampaknya, Yahoo masih berusaha ingin menyaingi Gmail sebagai layanan e-mail
populer saat ini.
Sumber dalam mengatakan jika perwakilan Oath sadar betul jika banyak pengguna Yahoo Mail menggunakan akun mereka sebagai wadah e-mail spam. Di sisi lain, para pengiklan juga disebut masih ragu tentang target iklan yang tepat sasaran.
Meski Oath menyodorkan data pengguna sebesar 200 juta, namun menurut para pengiklan, hanya sedikit dari mereka yang mau membeli produknya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yahoo Masih Intip Isi E-mail untuk Dijual ke Pengiklan".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR