Sengketa paten biasa terjadi di antara perusahaan-perusahaan teknologi. Kali ini pun hal tersebut kembali mengemuka, menimpa Facebook yang beberapa waktu lalu digugat oleh BlackBerry.
Mantan raja smartphone dari Kanada itu menuduh Facebook termasuk Instagram dan WhatsaApp yang sama-sama bernaung di bawah Facebook telah mencuri teknologi dan fitur
dari layanan BlackBerry Messenger besutannya.
Seolah tak terima, belakangan Facebook balas menuntut BlackBerry ke meja hijau. Dokumen gugatan Facebook atas Blackberry setebal 118 halaman telah diajukan ke pengadilan federal San Francisco, Amerika Serikat, pada awal pekan ini.
Dalam gugatannya, Facebook menuding BlackBerry telah mencuri sejumlah teknologinya yang dipatenkan terkait layanan pesan instan, termasuk soal voice messaging. Total
ada enam paten yang menurut Facebook telah dilanggar oleh BlackBerry.
Tuduhan pelanggaran paten lainnya yang dilontarkan oleh Facebook termasuk teknologi pengolahan grafis, video, dan audio di perangkat mobile. Ada juga paten terkait
“analisa data GPS” seperti dikutip Bloomberg.
Facebook menuntut ganti rugi kepada BlackBerry, tapi jumlah pastinya belum dirinci. Di lain pihak, sepanjang kiprahnya, BlackBerry telah memiliki sebanyak 40.000 paten global terkait teknologi.
Perusahaan ini kadang berupaya menuntut perusahaan lain yang diklaim melanggar patennya agar membayar royalti. Facebook pun bukan satu-satunya pihak yang digugat oleh
BlackBerry terkait persoalan paten.
Tahun lalu, pengadilan memutuskan Qualcomm harus mengembalikan dana royalti sebesar 940 juta dollar AS ke BlackBerry.
Lalu, pada Februari 2017, BlackBerry juga menuntut Nokia atas tudugan pelanggaran paten teknologi wireless 3G dan 4G.
BlackBerry kini tak lagi membuat handset sendiri. Tahun 2016 brand ponsel “BlackBerry” telah diserahkan ke parikan TCL dari China untuk merancang, membuat, menjual,
dan mendukung seluruh handset BlackBerry.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Digugat, Facebook Tuntut Balik BlackBerry".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR