Dalam konteks iPhone, mengganti operator cukup dengan masuk Settings>Cellular>Cellular Plans dan pilih operator yang ingin Anda gunakan. Anda bisa menyimpan lebih dari satu nomor di eSIM tersebut, namun hanya satu nomor yang aktif dalam satu waktu (jadi tidak bisa digunakan secara bersamaan).
Jika menggunakan kedua SIM Card (baik yang fisik maupun eSIM) di iPhone XS dan XS Max, penggunaannya mirip seperti menggunakan dual SIM Card biasa. Anda bisa memilih salah satu nomor sebagai default, atau memilih satu nomor khusus untuk data atau internetan.
Sedangkan di Google Pixel 2, eSIM digunakan untuk mengakses layanan internet Google, Project Fi. Cara ganti operator pun cukup mudah, cukup masuk ke menu Settings>Carrier.
Apakah operator Indonesia sudah mendukung eSIM?
Sayangnya, belum ada operator telekomunikasi di Indonesia yang mengadopsi eSIM ini. Bahkan jika melihat di seluruh dunia, hanya operator dari 10 negara yang sudah mendukung eSIM, yaitu Austria, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Jerman, Hungaria, India, Spanyol, Inggris, dan AS.
Lambatnya implementasi eSIM sedikit banyak disebabkan ketakutan operator akan mudahnya pengguna beralih layanan. Jika menggunakan SIM Card biasa, ada proses pasang-cabut kartu yang agak merepotkan. Namun jika menggunakan eSIM, pengguna bisa berganti operator hanya dengan beberapa klik.
Namun pihak operator sebenarnya juga diuntungkan jika implementasi eSIM sudah meluas. Soalnya, mereka tidak perlu lagi memproduksi SIM Card fisik lagi. Mereka juga tidak perlu mendistribusikan SIM Card fisik lagi; satu hal menantang di negara seluas Indonesia.
Jadi kita tunggu saja kapan operator jaringan di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, atau XL Axiata mengadopsi eSIM.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR