Salah satu teknologi menarik yang ada di iPhone terbaru (iPhone XS dan XS Max) adalah penggunaan eSIM. Kartu eSIM ini memang bukan teknologi yang benar-benar baru, karena sudah digunakan di smartphone Google Pixel 2 atau smartwatch Samsung Gear 2.
Namun sejarah membuktikan, teknologi yang diperkenalkan iPhone dengan cepat diikuti produsen smartphone lain. Jadi, siap-siap mendapati lebih banyak smartphone yang menggunakan eSIM.
Jika ingin tahu apa itu eSIM, berikut penjelasannya.
Apa sih eSIM itu?
eSIM atau embedded-SIM adalah SIM card yang tertanam langsung di perangkat smartphone. Dengan eSIM, kita tidak lagi membutuhkan SIM card fisik yang dimasukkan ke dalam slot SIM card. Yang dibutuhkan hanya layanan dari operator telekomunikasi yang mendukung eSIM ini.
Apa untungnya menggunakan eSIM?
Keuntungan eSIM akan terasa di sisi pembuat dan pengguna smartphone.
Produsen smartphone seperti Apple memiliki keuntungan berkat ukuran eSIM yang sangat kecil. eSIM memiliki ukuran 6x5mm, jauh lebih kecil dibanding Nano-SIM (12,3x8,8mm). Selain itu, eSIM juga langsung tertempel di papan elektronik smartphone.
Dengan begitu, produsen smartphone tidak perlu menyediakan slot untuk SIM card fisik lagi. Pengurangan area ini akan memudahkan produsen smartphone dalam merancang smartphone yang lebih tipis.
Dalam konteks Apple iPhone XS dan XS Max, manfaat eSIM menjadi terlihat karena kini kedua smartphone tersebut kini mendukung dual SIM card. Untuk SIM card utama, iPhone XS dan XS Max tetap menggunakan SIM card fisik. Namun untuk SIM card kedua, kedua smartphone tersebut menggunakan eSIM.
Padahal seperti kita tahu, smartphone dual SIM yang ada saat ini benar-benar harus menyediakan dua slot fisik. Jadi iPhone XS dan XS Max bisa menyediakan dual SIM tanpa harus merancang dua slot fisik.
Kalau untuk pengguna, apa keuntungan menggunakan eSIM?
Bagi pengguna, eSIM akan memudahkan karena tidak perlu lagi ada proses memasukkan SIM Card secara fisik. Semua langsung dilakukan di menu smartphone, termasuk saat saat memilih operator. Bahkan jika Anda ingin mengganti operator dari Telkomsel ke Indosat, misalnya, semua dilakukan dari menu di smartphone.
Jika menggunakan eSIM, proses pasang-copot kartu tersebut tidak perlu dilakukan lagi. Semua bisa dilakukan melalui menu di smartphone.
Bagaimana sebenarnya cara mengganti operator di eSIM?
Dalam konteks iPhone, mengganti operator cukup dengan masuk Settings>Cellular>Cellular Plans dan pilih operator yang ingin Anda gunakan. Anda bisa menyimpan lebih dari satu nomor di eSIM tersebut, namun hanya satu nomor yang aktif dalam satu waktu (jadi tidak bisa digunakan secara bersamaan).
Jika menggunakan kedua SIM Card (baik yang fisik maupun eSIM) di iPhone XS dan XS Max, penggunaannya mirip seperti menggunakan dual SIM Card biasa. Anda bisa memilih salah satu nomor sebagai default, atau memilih satu nomor khusus untuk data atau internetan.
Sedangkan di Google Pixel 2, eSIM digunakan untuk mengakses layanan internet Google, Project Fi. Cara ganti operator pun cukup mudah, cukup masuk ke menu Settings>Carrier.
Apakah operator Indonesia sudah mendukung eSIM?
Sayangnya, belum ada operator telekomunikasi di Indonesia yang mengadopsi eSIM ini. Bahkan jika melihat di seluruh dunia, hanya operator dari 10 negara yang sudah mendukung eSIM, yaitu Austria, Kanada, Kroasia, Republik Ceko, Jerman, Hungaria, India, Spanyol, Inggris, dan AS.
Lambatnya implementasi eSIM sedikit banyak disebabkan ketakutan operator akan mudahnya pengguna beralih layanan. Jika menggunakan SIM Card biasa, ada proses pasang-cabut kartu yang agak merepotkan. Namun jika menggunakan eSIM, pengguna bisa berganti operator hanya dengan beberapa klik.
Namun pihak operator sebenarnya juga diuntungkan jika implementasi eSIM sudah meluas. Soalnya, mereka tidak perlu lagi memproduksi SIM Card fisik lagi. Mereka juga tidak perlu mendistribusikan SIM Card fisik lagi; satu hal menantang di negara seluas Indonesia.
Jadi kita tunggu saja kapan operator jaringan di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, atau XL Axiata mengadopsi eSIM.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR