Beberapa jam setelah bocorannya beredar, GoPro meresmikan “Hero 7” dalam tiga varian warna.
Masing-masing adalah White (putih), Silver, dan Black (hitam). Spesifikasinya pun beragam dengan rentang harga yang berbeda pula.
Go Pro Hero 7 Black adalah varian paling premium dengan fitur mentereng, salah satunya “Hypersmooth”.
Fitur tersebut memungkinkan pengguna merekam video dengan stabilitas maksimal, tanpa perlu khawatir dengan goyangan tangan atau guncangan di saat-saat tertentu.
Mekanisme anti-guncangan ini cukup simpel, mengandalkan sensor internal kamera yang mampu memprediksi pergerakan secara real-time.
Lantas, sistem GoPro bakal memotong bagian-bagian ujung video untuk menyesuaikan dengan satu titik tertentu agar hasil akhir rekaman terlihat mulus tanpa guncangan.
Untuk mendukung fitur canggih ini, tentu dibutuhkan spesifikasi mentereng. GoPro memakai prosesor buatan sendiri yang diberi nama “GP1” di Hero 7 Black. Prosesor ini
pertama kali diperkenalkan pada lini Hero 6 Black.
GoPro mengembangkannya berkat kerja sama dengan pabrikan pihak ketiga, yakni Ambarella. Meski masih sama dengan seri sebelumnya, GoPro sesumbar GP1 di Hero 7 Black jauh lebih meningkat performanya.
Sebab, kapasitas RAM yang dipasang kali ini lebih besar, meski belum diumbar sebesar apa seperti dikutip The Verge.
Selain Hypersmooth, ada beberapa fitur unggulan lain di GoPro Hero 7 Black. Antara lain kemampuan siaran langsung ke berbagai media sosial (Facebook, YouTube).
Ada juga fitur TimeWrap, yakni mode time-lapse yang memiliki opsi untuk mempercepat durasinya dengan hasil yang diklaim terbaik.
Selain itu, ada SuperPhoto yang kurang lebih serupa dengan fitur Smart HDR pada lini Google Pixel atau Apple iPhone.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR