Keseriusan dari Setiap OPD
Dalam sesi pembahasan pada pelaksanaan Bimbingan Teknis "Gerakan Menuju 100 Smart City" tahap 3, di Komplek Perkantoran Balaikota Padang, 18 hingga 19 September 2018 lalu.
Pada Bimtek 3 ini, beberapa OPD tampak antusias melakukan diskusi terkait penyusunan Masterplan Smart City Kota Padang yang dipimpin oleh Dra. Andrari Grahitandaru, MSc.
Ahli Utama Perekayasa Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). OPD dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang misalnya akan mulai membuat sistem peringatan dini yang terintegrasi.
Nantinya, alat pendeteksi dini bencana akan diintegrasikan dengan ponsel, lampu lalu lintas, masjid dan sirine Early Warning Sytem (EWS). Rencana ini akan menjadi kerjasama antara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD, Universitas Telkom dan Operator Selular.
Secara teknis kerja, nantinya dampak inovasi ini akan sangat terasa bagi masyarakat. Pasalnya, alat pendeteksi dini bencana banjir, gempa bumi dan tsunami sudah akan mulai terintegrasi dengan ponsel sehingga peringatan bencana akan sampai ke setiap ponsel masyarakat beberapa detik sebelum bencana terjadi.
Setelah bencana terjadi pun akan diberikan informasi terkait pusat gempa, skala, kedalaman dan gempa yang terjadi apakah berpotensi tsunami atau tidak.
“Mitigasi dan adaptasi bencana di Kota Padang ini penting mengingat Kota ini adalah wilayah rawan gempa,” ungkap Mahyeldi melanjutkan.
Terkait Smart Branding, Andrari selaku pembimbing mengatakan bahwa dalam penyusunan masterplan, setiap Kota dan Kabupaten jangan sampai melupakan aspek budaya lokalnya.
Seperti Kota Padang ini, terusnya, memiliki sangat banyak modal budaya yang bisa dimasukkan dalam Smart Branding.Artinya, ada beberapa aspek juga yang harus diperhatikan dengan tetap berpijak pada struktur, infrastruktur dan suprastruktur seperti misalnya pemberdayaan SDM, Dinas penanggung jawab dan Peraturan daerah pun harus jelas mana saja lokasi yang termasuk kawasan wisata dan siapa yang bertanggung jawab terhadap kawasan itu.
“Padang ini aspek budayanya itu banyak. Contoh dari makanan saja ada rendang. Dari wisata legenda ada Siti Nurbaya dan Malin Kundang. Jadi jenis wisata yang bisa dikembangkan itu ya seperti wisata Story telling. Orang mau berwisata untuk tahu ceritanya,” tambahnya.
Saat ini, Pemkot Padang telah memiliki aplikasi Padang Dalam Genggaman. Aplikasi ini merupakan panduan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Padang untuk mengetahui lokasi-lokasi menarik dan lokasi penting di Kota Padang.
Aplikasi berbasis Android/IOS yang bisa diunduh di playstore dan appstore ini dikembangkan oleh Diskominfo Kota Padang.
Hingga saat ini, aplikasi Padang Dalam Genggaman telah diunduh sebanyak 1000 kali unduhan dengan ulasan yang beragam.
Penulis : Danny Kosasih
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR