"Meminta ganti rugi atas kerugian yang sebenarnya, memperkaya diri secara tidak sah, dan atau membebankan royalti yang masuk akal" tulis Qualcomm seperti dikutip Ars Technica.
Qualcomm pun menyertakan salah satu postingan yang diduga dibuat oleh mantan teknisi Intel yang dipecat.
Dalam postingan tersebut, ia mengatakan jika dalam pembuatan chipset, para teknisi diminta mengabaikan asas hak kekayaan intelektual.
"Bahkan ada konspirasi untuk menyalin teknologi Qualcomm dengan petunjuk dari Apple tentang "referensi perangkat"", tulis postingan internet yang disebut Qualcomm.
Aksi ilegal yang dituduhkan ke Apple juga disebut sebagai usaha Apple untuk menekan Qualcomm dalam negosiasi bisnis pemasok dan harga chipset.
Respon Apple Menanggapi tuduhan tersebut, secara terpisah Apple menyebut Qualcomm tidak punya bukti.
"Pada Agustus, Apple mengajukan mosi kasus yang sama untuk meminta Qualcomm menunjukkan bukti tuduhan yang dimaksudkan, karena perusahaan (Qualcomm) terus membuat klaim tanpa menyertakan substansinya," jelas perwakilan Apple.
Gugatan baru yang diajukan Qualcomm disebut Apple juga tidak menyertakan bukti.
Pada Januari 2017, Apple menggugat Qualcomm yang dituduh bertindak curang karena mematok biaya lisensi teknologi jauh lebih mahal dari yang seharusnya.
Gugatan berlanjut bulan November, yang menyebut jika chip Qualcomm melanggar paten Apple.
"Mereka memasok (chip) ke kami dengan komponen konektivitas tungal tapi seama bertahun-tahun meminta biaya persentase total dari produk kami, secara efektif membebani inovasi Apple," tulis Apple saat mengajukan gugatan Juni 2017 lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Qualcomm Tuduh Apple Curi Resep Rahasia untuk iPhone".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR