Gempa bumi tektonik bermagnitudo 7,4 di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu, turut berpengaruh ke layanan operator- operator seluler, termasuk dalam hal jumlah trafik.
XL Axiata misalnya, melaporkan kenaikan trafik sebesar 250 persen di wilayah yang terdampak gempa dalam periode tiga hari terakhir lantaran penggunaan oleh pelanggan yang juga meningkat drastis.
Head of External Communications PT XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan kenaikan trafik itu berimbas kepada penurunan kinerja jaringan operator yang identik dengan warna biru tersebut. Untuk menjaga performa, Henry mengatakan pihaknya mencoba menyiapkan fasilitas mobile BTS (base transciever station) sesuai kebutuhan.
“Team XL Axiata juga sedang berupaya meningkatkan dan menjaga kualitas jaringan agar tetap dapat digunakan untuk mendukung komunikasi bagi semua pihak di lokasi bencana,” ujar Henry.
Salah satu prioritas XL, lanjut Henry, adalah menjaga BTS di berbagai lokasi bencana dan di sekitarnya agar tetap menyala dan berfungsi.
“Tantangannya adalah keterbatasan listrik dan medan atau akses lokasi yang sulit dijangkau,” imbuhnya.
Pada saat gempa, jalur komunikasi sempat mandek lantaran pasokan listrik dari PLN terputus. Ketika itu, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menuturkan terdapat 276 BTS yang tidak bisa digunakan.
Operator-operator telekomunikasi berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power sambil menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.
Gempa di Sulawesi Tengah yang diikuti oleh hantaman gelombang tsunami sejauh ini tercatat telah menimbulkan korban tewas sejumlah 832 orang.
Sebanyak 821 korban dari Palu dan 11 korban dari Donggala.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "XL Siapkan Mobile BTS di Sulteng Antisipasi Kenaikan Trafik".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR