Google agaknya melunak dengan tuntutan karyawannya tentang proyek Google bersama Departemen Pertahanan (Dephan) AS, Pentagon.
Indikasinya, CEO Google, Sundar Pichai dilaporkan diam-diam datang ke Pentagon dalam agenda kunjungannya ke Washington minggu lalu.
Pichai disebut sedang berusaha meredam tensi karyawan Google yang mendesak perusahaan itu untuk memutuskan kontrak kerja sama proyek bernama Project Maven, yang dikembangkan bersama Pentagon.
Project itu diinisiasi Dephan AS yang akan digunakan untuk menganalisis rekaman drone berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
AI akan secara otomatis mendeteksi mobil, bangunan, dan objek lain yang terekam oleh video drone, terutama di wilayah konflik.
Dua sumber yang mengetahui persoalan tersebut mengatakan, Pichai menemui beberapa petinggi dari kantor Wakil Menteri Pertahanan untuk Intelijen, bagian dari Dephan AS yang mengawasi Porject Maven.
Juru bicara Dephan AS enggan menjelaskan detail pertemuan kedua pihak.
"Kami tidak mengomentari detail pertemuan tertutup. Petinggi departemen secara rutin melakukan pertemuan dengan mitra industri untuk mendiskusikan teknologi inovatif," ujarnya.
Pertemuan ini mendukung keberlanjutan dialog yang bertujuan untuk memecahkan masalah tantangan teknologi di masa depan," lanjut sang juru bicara seperti dikutip South China Morning Post.
Jangan berbuat jahat Sementara secara terpisah, perwakilan Google belum memberikan keterangan terkait pertemuan ini.
Di internal Google, Project Maven mendapat tentangan dari para karyawannya, karena dianggap melenceng dari motto yang diemban Google yakni "Don't be evil" (jangan berbuat jahat).
Baca Juga : Pentagon Siapkan Rp30 Triliun untuk Kembangkan Senjata Berbasis AI
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR