Kemampuan mengolah bahasa komputer atau coding tidaklah mengenal umur. Samaira Mehta, anak yang baru berusia 10 tahun itu merupakan coder dan programmer dan tumbuh besar di Silicon Valley.
Mehta adalah panutan bagi coder cilik lainnya karena ia telah belajar coding di usia enam tahun dan menciptakan board game pertamanya, CoderBunnyz. Saat ini Mehta menjabat sebagai CEO CoderBunnyz an menjual board game buatannya di Amazon.
"Kami telah menjual 1.000 kotak, jadi lebih dari USD 35.000 (Rp 531 juta) dan ini baru tersedia di pasar selama satu tahun," kata Mehta seperti dikutip Business Insider.
Selain meluncurkan CoderBunnyz, Mehta juga membentuk workshop coding bagi anak-anak seusianya di sekolah dengan materi cara membuat game. Sampai saat ini CoderBunnyz telah digunakan di 106 sekolah untuk mengajarkan coding sejak dini ke anak-anak.
Mehta pun pernah meluncurkan inisiatif 'Yes, 1 Billion Kids Can Code' yang memungkinkan orang-orang mendonasikan game ini ke sekolah-sekolah.
Bahkan, Mehta pernah bekerjasama dengan adiknya yang masih berusia enam tahun untuk meluncurkan board game terbaru yaitu CoderMindz.
Game itu mengajarkan anak-anak tentang coding menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Dengan CoderMindz, anak-anak akan belajar prinsip-prinsip dasar AI seperti melatih model AI, inferensi dan adaptive learning.
Nantinya, anak-anak dapat menggunakan bekal pelatihan Mehta itu untuk membangun robot berbasis AI
Dilirik Google
Sejauh ini, ia sudah melakukan 60 workshop di Silicon Valley yang diikuti 2.000 anak. Salah satu lokasi workshopnya berada di markas Google yang bertempat di Mountain View, California, AS.
Di markas Google, ia bertemu dengan Chief Culture Officer Stacy Sullivan yang menawarkan Mehta bekerja di Google. Mehta belum mengatakan setuju untuk bekerja di Google tetapi ia lebih suka menjadi seorang entrepreneur.
Source | : | Business Insider |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR