Salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, Bukalapak menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membuka pusat riset kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mencari talenta teknisi AI di Indonesia.
"Kami sekarang punya 800 engineer, masih butuh ribuan hingga lima tahun ke depan," kata Pendiri dan CEO BukaLapak Achmad Zaky di salah satu sesi IDEAFEST, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
"Mencari talenta AI itu susah banget, jadi kami bikin BukaLapak research center sama ITB," lanjutnya.
Zaky mengharapkan pusat riset AI BukaLapak akan menglahirkan lebih banyak teknisi dan ilmuwan AI yang dapat menjadi talenta bagi startup baru.
"Saat ini kita butuh yang namanya AI, cloud computing, robotic semua yang kaitannya dengan teknologi revolusi industri keempat," kata Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika) dalam kesempatan yang sama.
Nantinya, pusat riset AI itu akan melatih murid SMA, SMK dan mahasiswa. Achmad pun meyakinkan bahwa data pengguna yang disumbangkan hanya berupa model dan bukan data sebenarnya. Jadi data dan identitas pengguna akan aman.
"Kami akan sumbangkan data kami untuk kampus. Kemudian kampus juga akan menyumbangkan pengetahuannya untuk riset, jadi dua-duanya saling menguntungkan," pungkas Zaky.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR