Facebook sempat menjadi primadona jejaring sosial sejak didirikan Mark Zuckerberg tahun 2004 silam.
Lambat laun, seiring munculnya beragam media sosial lain, Facebook perlahan mulai tak dilirik.
Apalagi sejak kuartal keempat 2017, untuk pertama kalinya jumlah pengguna harian Facebook mengalami penurunan.
Agaknya, tren itu agaknya berlanjut hingga mendekati penghujung tahun 2018. Laporan terbaru menyebut bahwa angka pengguna Facebook berada di bawah ekspektasi pada kuartal ketiga 2018.
Facebook mencatat jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 2,27 miliar dan pengguna aktif harian mencapai 1,49 miliar dalam kuartal tersebut.
Jumlah itu sedikit di bawah perkiraan para analis keuangan Wall Street yang berharap jumlah pengguna aktif bulanan Facebook mencapai 2.29 miliar dan pengguna aktif harian mencapai 1.51 miliar.
Kendati demikian, angka pengguna Facebook dalam laporan terbaru ini mengalami sedikit kenaikan dibanding kuartal sebelumnya.
Facebook mencatat jumlah pengguna aktif bulanan dan harian sebanyak 2,23 miliar dan 1,47 miliar secara berturut-turut pada kuartal kedua 2018.
Dalam kuartal tersebut, pertumbuhan rata-rata pengguna aktif harian mencapai 1,63 persen secara kuartal ke kuartal. Persentase itu menjadi yang paling lamban selama ini.
Penurunan jumlah pengguna yang cukup drastis terjadi di Eropa. Pengguna aktif bulanan Facebook benua biru saat ini tercatat 375 juta, turun sebanyak 1 juta pengguna dibanding kuartal sebelumnya.
Implementasi aturan General Data Protection Regulation (GDPR) oleh Komisi Eropa disebut menjadi alasan penurunan ini.
Pendapatan justru naik Di saat pertumbuhan jumlah pengguna semakin menurun, pendapatan Facebook justru naik.
Pada kuartal ketiga tahun ini, pendapatan Facebook mencapai 13,73 miliar dollar AS (Rp 208,9 triliun), naik 33 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Firma ekuitas Refinitiv memprediksi Facebook akan mendapatkan total pendapatan sebesar 13,78 miliar dollar AS (sekitar Rp 209.7 triliun) setelah melakukan survey ke analis Wall Street.
Keuntungan bersih yang diperoleh facebook naik 9 persen secara year-on-year menjadi 5,14 miliar dollar AS (sekitar Rp 78,2 triliun). CEO Facebook Mark Zuckerberg mengutarakan alasannya.
"Komunitas dan bisnis kami terus tumbuh cepat, dan saat ini lebih dari dua miliar orang setidaknya menggunakan layanan kami setiap hari," tulis Zuckerberg dalam keterangan resmi seperti dikutip Venture Beat.
"Kami membangun layanan terbaik untuk pesan pribadi dan Stories, serta berpeluang besar kedepannya untuk video dan perdagangan juga," imbuh Zuckerberg.
Facebook telah diwanti-wanti selama kuartal kedua soal akan adanya perlambatan pertumbuhan di paruh kedua tahun ini.
Menurut CFO Facebook, Dave Wehner, peningkatan investasi dalam keamanan memberikan penguna lebih banyak pilihan tentang data privasi, yang juga meningkatkan promosi fitur Stories yang menawarkan biaya iklan lebih rendah dibanding majang iklan di News Feed.
Pengguna Facebook boleh jadi menurun, tapi pengguna masih banyak yang mengngunakan layanan "anak" perusahaan Facebook seperti Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
Facebook sendiri mengatakan bahwa, pada kuartal ini, sebanyak 2,6 miliar orang menggunakan salah satu dari tiga layanannya itu.
Jumlah tersebut naik 100 juta dibanding kuartal sebelumnya. Di kuartal ini pula, untuk pertama kalinya Facebook mengumumkan jumlah pengguna "Family of Apps" atau aplikasi-aplikasi yang dinaungi Facebook.
Biasanya, Facebook hanya akan mengumumkan jumlah total pengguna untuk masing-masing aplikasi.
Masih di bawah YouTube soal video Dalam telekonferensi dengan para analis Wall Street, Zuckerberg meyakinkan mereka bahwa posisi Facebook cukup baik untuk beradaptasi dengan tren yang akan datang.
Zuckerberg mengatakan beberapa fitur seperti Stories, peningkatan konsumsi video, dan berbagi melalui layanan perpesanan pribadi akan menjadi andalan Facebook kedepannya.
Ia tak menampik bahwa fitur Stories di Facebook kurang diminati penggunanya di awal, dibanding dengan Stories di WhatsApp atau Instagram. Facebook Stories hanya mencatatkan 300 juta penguna aktif harian, berselisih 100 juta dibanding Instagram.
Zuckerberg juga mengamini bahwa layanan video IGTV dan Facebook Watch masih di belakang YouTube yang menjadi pesaingnya dalam segmen ini. Namun ia yakin bahwa dua fitur itu akan berkembang pesat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR