Karyawan Google benar-benar menepati janjinya untuk melakukan unjuk rasa. Para karyawan raksasa search engine itu melakukan walk out dan memprotes perusahaan atas kasus pelecehan seksual yang disebut banyak dialami karyawan wanitanya.
Ada lebih dari 3.000 peserta turun ke jalan dan membawa poster bertuliskan "O.K Google, Really?" menirukan salah sat fitur virtual asisstant Google.
Menurut Google Walkout for Real Change yang mengorganisir aksi ini, jumlah tersebut mewakili 60 persen pegawai Google.
Di Mountain View, Sillicon Valley yang menjadi markas besar Google, para pendemo memenuhi gedung perkantoran dan meneriakkan "Bangkit! Lawan!".
Tak hanya di New York dan Silicon Valley demonstrasi juga diadakan di Dublin, Singapura, Hyderabad, Berlin, London, Chicago, dan Seattle. Kebanyakan dari mereka yang berunjuk rasa adalah pegawai wanita.
Setidaknya ada lima tuntutan yang disuarakan. Pertama, mereka meminta penghentian paksa arbitrase dalam kasus pelecehan seksual dan diskriminasi.
Kedua, mereka meminta komitmen untuk mengakhiri ketimpangan upah dan kesempatan karir seperti dikutip New York Times.
Ketiga, para karyawan meminta Google untuk secara terbuka melaporkan pelecehan seksual yang terjadi.
Keempat, memproses dengan jelas, seragam, dan inklusif secara global terhadap laporan tuduhan pelecehan seksual secara aman dan anonim.
Terakhir, mereka meminta untuk mengangkat Chief Diversity Officer untuk menjawab secara langsung ke CEO dan membuat beberapa rekomendasi langsung ke jajaran direktur. Sebagai tambahan, mereka menunjuk seorang perwakilan pegawai ke jajaran dewan.
Tuduhan Pelecehan Seksual
Beberapa mantan eksekutif Google dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual. Salah satunya adalah Andy Rubin yang juga dijuluki sebagai Bapak Android.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR