Meraih sebuah kesuksesan dan prestasi tidak mudah tanpa kegigihan yang terus menerus. Dan era digital menjadikan sebuah kesuksesan ataupun prestasi tanpa mengenal batasan. Dan terkadang hasil dari kegigihan dapat dirasakan begitu jauh hingga belahan dunia lain. Demikian pula halnya dengan Kema Studio, developer asal Indonesia, yang telah diakui di Samsung Developer Conference atas aplikasi buatannya Wrist Camera, dengan meraih penghargaan Best Gear Apps 2018.
Latar Belakang Kema Studio
Kema Studio beranggotakan tiga orang, yaitu Kemas Dimas sebagai developer, Arini sebagai desainer dan Dinda sebagai watchface creator. Pada awalnya mereka mengembangkan aplikasi-aplikasi di platform Android, sebelum beralih ke platform Tizen wearables pada awal tahun 2018.
Cerita dibalik awal mula mereka membuat aplikasi wearables cukup unik. Pada akhir tahun 2017 Dimas mendapatkan inspirasi dari Arie Affianto, Samsung Developer Warrior yang berkesempatan mengikuti Samsung Developer Conference (SDC) 2017 di San Francisco, kemudian membagikan salah satu insight-nya mengenai pasar aplikasi smartwatch Samsung yang memiliki potensial tinggi. Terinspirasi dengan insight tersebut, Kema Studio kemudian secara eksklusif mengembangkan aplikasi bagi wearables Samsung sejak 2018.
Sejak mulai terjun ke pasar wearables Samsung, aplikasi-aplikasi dari studio ini sudah diunduh lebih dari 250.000 kali di seluruh dunia. Aplikasinya yang pertama dan paling populer adalah Wrist Camera, aplikasi yang tersedia untuk smartwatch Samsung Galaxy Watch, Gear Sport, Gear S3 dan S2, serta Gear Fit2. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengontrol dan melihat preview dari kamera smartphone melalui Samsung Gear.
Kunci Kesuksesan Kema Studio
Bagi Dimas dan rekan-rekannya, riset pasar dan selera konsumen adalah kunci suksesnya aplikasi Wrist Camera. Aplikasi ini dikembangkan setelah melakukan riset pasar pada ekosistem Galaxy dan juga meneliti jenis aplikasi yang disukai konsumen. Melihat bahwa wefie atau group selfie semakin populer, mereka mengembangkan aplikasi ini untuk mengoperasikan kamera smartphone dari pergelangan tangan pengguna dengan pengoperasian yang intuitif dan mudah dipahami.
Di samping riset pasar, Kema Studio juga menyusun strategi pemasaran sebaik mungkin dan tanpa menyerah. Dimas menghubungi tim Galaxy Apps agar aplikasinya dapat ditampilkan di halaman utama pasar aplikasi tersebut. Berbekal penilaian positif dari pengguna aplikasinya, permohonan promosi ini disetujui dan banner Wrist Camera dipasang di halaman utama.
Menurut Dimas, promosi ini sangat membantu menarik pengguna baru. Dalam 2 minggu, penggunanya melonjak hingga 3 kali lipat. Ditambah dengan promosi untuk mencoba aplikasi gratis, semakin banyak pengguna yang mengunduh Wrist Camera. Tercatat hingga saat ini, 40% penggunanya berasal dari Amerika Serikat, disusul pengguna dari Jerman di peringkat kedua.Sedangkan pengguna dari Indonesia sendiri berada pada kelompok 15 besar negara.
Selain meluncurkan aplikasi ini untuk Galaxy Watch dengan antarmuka bulat, Kema Studio juga mengembangkan desain antarmuka khusus untuk Gear Fit, sebuah langkah yang jarang dilakukan developer lain, namun memiliki pasar tersendiri. Sehingga membuat aplikasi ini menjadi unik.
Keseriusan Kema Studio dalam membuat aplikasi ini sukses tidak hanya berhenti pada pengalaman penggunanya, namun mereka juga telah memikirkan kepuasan konsumen dengan sangat baik. Pada aplikasi Wrist Camera disematkan suatu fitur yang tidak banyak muncul di aplikasi lain, yaitu sebuah tombol yang terlihat sangat jelas sebagai fitur bantuan yang mudah diakses. Konsumen yang ingin menyampaikan keluhan ataupun sekadar mendiskusikan fitur yang ada dapat langsung menghubungi Kema Studio hanya dengan menyentuh tombol, dan akan langsung mendapatkan respon dalam 48 jam ke depan.
Dengan memikirkan segala aspek, membuat aplikasi ini menjadi favorit di kalangan konsumen, terbukti dengan penilaian melalui rating aplikasinya. “Usaha yang tak henti dalam memenuhi keinginan konsumen dan memberikan berbagai kemudahan melalui aplikasi Wrist Camera membuahkan sebuah pencapaian yang tak terduga. Bagi kami mendapatkan penghargaan sebagai Best Gear Apps 2018 di Samsung Developer Conference berarti jerih payah kami selama ini menghasilkan sesuatu yang berguna bagi konsumen khususnya pengguna Samsung smartwatch”, ujar Dimas, Developer Kema Studio.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR