Hara juga berhasil membuka akses keuangan ke pihak petani. “Kami pun berhasil mencairkan dana KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebanyak Rp573 juta dengan repayment rate (total pengembalian kredit) mencapai 100%” tambah Regi.
Bagi Regi, ini adalah awal menjanjikan dari Hara. Ia pun menargetkan, pada tahun 2020 nanti, 2 juta petani Indonesia terhubung dan terbantu oleh data berdasarkan kebutuhan mereka, terutama finansial dan asuransi gagal panen.
Ke depan, Regi berharap Hara mampu mewujudkan kesejahteraan perekonomian pada sektor pertanian, khususnya petani, serta membawa dampak sosial bagi masyarakat di Indonesia bahkan dunia.
“Kami juga menargetkan ekspansi ke negara dengan kondisi sosial ekonomi serupa dengan Indonesia. Saat ini, kami telah memulai negosiasi dengan berbagai mitra potensial di Thailand, Vietnam, Bangladesh, Kenya, Uganda, Meksiko, dan Peru,” pungkas Regi yang juga pendiri Dattabot ini.
Untuk jangka panjangnya Regi mengungkapkan, pihaknya juga tengah mempertimbangkan replikasi solusi ini di sektor kesehatan, transportasi, pendidikan, dan rekreasi secara bertahap.
“Solusi Hara dapat direplikasi untuk beragam solusi di berbagai sektor berdampak sosial di dunia. Kami menyadari pentingnya data dapat mendorong setiap sektor untuk berkembang pesat, baik dalam segi bisnis maupun peningkatan kualitas tenaga kerja,” pungkas Regi.