Find Us On Social Media :

Teknologi 5G Sudah Dekat dan Dapat Diaplikasikan di Berbagai Bidang

By Cakrawala, Kamis, 13 Juni 2019 | 17:30 WIB

Implementasi IIoT di masa depan memungkinkan perusahaan untuk memiliki jutaan perangkat pintar yang terkoneksi dan dikontrol oleh manusia. Salah satu contohnya adalah realisasi perangkat di pabrik pintar yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Perangkat robotik yang mampu mengetahui adanya kekurangan pasokan, memberikan arahan kepada truk pengiriman agar mendapat lahan parkir terbaik, penempatan barang-barang sesuai dengan pengaturan gudang, serta pemantauan akan kemungkinan kebocoran pipa atau kerusakan kecil yang tidak disadari mata manusia. Di bidang otomotif, Qualcomm juga memperkenalkan Qualcomm Snapdragon Automotive 5G Platform yang dirancang khusus untuk menghadirkan dukungan akan kemampuan in-vehicle, komunikasi antarkendaraan dan kendaraan dengan infrastruktur, yang seluruhnya bertujuan untuk meningkatkan pengalaman berkendara yang aman.

Terlepas dari siapa yang akan merasakan kemajuan teknologi 5G pertama kali, pada akhirnya jaringan 5G akan dirasakan oleh para konsumen. Usaha untuk menerapkan 5G di Indonesia membutuhkan kolaborasi antarpemain ekosistem yang mencakup pemerintah, produsen perangkat, pengembang perangkat lunak, operator jaringan, dan penyedia infrastruktur jaringan. Teknologi 5G akan berfungsi sebagai fabrikasi konektivitas yang menyatukan baik dari lintas spektrum, layanan, dan model penyebaran, serta berkemampuan untuk menghubungkan hampir semua hal.

Bagaimana dengan Indonesia?

Komersialisasi 5G akan berbeda di seluruh dunia. Pengumuman yang disampaikan Qualcomm pada gelaran MWC menunjukkan visibilitas akan implementasi 5G di masa depan. Teknologi yang ada sedang berkembang untuk mendukung peluncuran 5G. Qualcomm pun optimis bahwa Indonesia akan sangat antusias menyambut dan menerapkan 5G karena akan ada lebih banyak bisnis yang memperoleh peluang tak terbatas. Langkah terpenting yang perlu diambil Indonesia adalah mengamankan pita frekuensi untuk menjalankan 5G.

Kami sangat menghargai usaha-usaha pemerintah untuk mempercepat keputusan mengenai pita mana yang akan digunakan, serta panduan teknis mengenai 5G yang diperkirakan akan rampung akhir tahun ini. Sementara itu, para operator lokal, termasuk Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo juga terus melakukan uji coba 5G dalam rangka persiapan menyambut lelang frekuensi yang diyakini akan diadakan akhir tahun ini.

Making Indonesia 4.0 akan menjadi katalis utama bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya akan tuntutan bisnis yang makin kompetitif. Berdasarkan laporan 5G Economy, ketika manfaat ekonomi dari 5G terealisasi di seluruh dunia, berbagai industri mulai dari ritel sampai dengan pendidikan, transportasi sampai hiburan, dan segala sesuatu yang ada di antaranya, akan menghasilkan barang dan jasa yang didukung teknologi 5G sebesar US$12,3 triliun.

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari satu abad, Qualcomm terus melangkah dalam membantu para pemain di ekosistem untuk bersiap menuju era 5G. Hal ini tidak terbatas pada partisipasi Qualcomm dalam peta jalan spektrum broadband dari Kementerian Komunikasi dan Informatika saja, yang bertujuan untuk menilai potensi spektrum 5G di Indonesia. Kami juga membantu mitra lisensi perusahaan, seperti PT Tata Sarana Mandiri untuk berinovasi di sektor IoT yang belum banyak digunakan, menyiapkan ekosistem lokal untuk perangkat IoT yang diperlukan pada Industri 4.0, dan memungkinkan perusahaan Indonesia untuk turut serta dalam acara berskala global seperti MWC tahun ini. Qualcomm pun berkolaborasi dengan universitas untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam mengantisipasi kebutuhan industri yang meningkat di bidang IIoT dan inisiatif Making Indonesia 4.0.

Di Qualcomm, kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan adopsi teknologi yang lebih canggih yang dirintis oleh perusahaan, termasuk 5G.