Find Us On Social Media :

Teknologi 5G Sudah Dekat dan Dapat Diaplikasikan di Berbagai Bidang

By Cakrawala, Kamis, 13 Juni 2019 | 17:30 WIB

Penulis: Shannedy Ong (Country Manager, Qualcomm Indonesia)

Dunia baru saja menjadi saksi mata atas teknologi terbaru pada gelaran Mobile World Congress 2019 yang dilaksanakan pada bulan Februari lalu di Barcelona. Menyoroti tema Intelligent Connectivity, MWC tahun ini memberikan panggung untuk konektivitas 5G. Berbagai perangkat dan smartphone flagship dengan konektivitas 5G diperkenalkan, jaringan serta infrastruktur 5G pun diluncurkan. Sebagai hasil usaha masif dari industri ini, pengalaman 5G dapat segera dimiliki oleh konsumen. Tidak hanya smartphone, 5G juga mencakup kategori dan perangkat yang lebih luas. Hal ini termasuk mobile hotspot, perangkat nirkabel yang mendukung akses 5G, yang memungkinkan para inventor untuk membangun konektivitas 5G ke dalam berbagai bentuk aplikasi untuk konsumen, perusahaan, dan industri.

Selama lebih dari tiga puluh tahun, Qualcomm telah menciptakan banyak terobosan teknologi yang memungkinkan terciptanya teknologi lain. Mulai dari 3G, 4G, sampai 5G saat ini, Qualcomm telah mentransformasi cara dunia terhubung, berkomputasi, dan berkomunikasi, yang mempercepat ekosistem seluler dan laju perkembangan industri lainnya, seperti otomotif, hiburan, manufaktur, dan komputasi.

Mulai dari menciptakan teknologi yang sebelumnya dianggap mustahil untuk 5G, sampai membantu menciptakan spesifikasi 3GPP 5G NR yang membuka jalan menuju standardisasi global, tim kami telah bekerja tanpa lelah dan membantu membuat peluncuran 5G menjadi kenyataan, meskipun melewati tahun yang penuh tantangan. Teknologi 5G adalah puncak dari investasi bertahun-tahun, dari litbang intensif, pengembangan standar, prototyping, pengujian interoperability, dan pengembangan produk. Pada MWC 2019, Qualcomm merayakan fase pertama dari serangkaian pencapaiannya dalam mempercepat teknologi 5G, serta membawa mereka ke dunia untuk memungkinkan masyarakat, komunitas, dan seluruh industri untuk melangkah maju dengan cara baru dan menarik.

Juga untuk Industri

Sebanyak sebelas perangkat 5G yang ditenagai Qualcomm Snapdragon 855 Mobile Platform dan modem 5G Qualcomm Snapdragon X50 telah diperkenalkan sebelum dan selama gelaran MWC 2019, di antaranya adalah LG V50 ThinQ, Samsung Galaxy S10 5G, Xiaomi Mi MIX 3 5G, ZTE Axon 10 Pro 5G, Motorola Z3 dengan moto mod 5G, serta perangkat lainnya dari nubia, OnePlus, OPPO, Sony, dan Vivo. Ekosistem Android akan makin dipenuhi dengan berbagai perangkat unggulan 5G tahun ini, sedangkan operator di AS mengejar untuk merilis jaringan bagi konsumen seperti Sprint, Verizon, T-Mobile, dan AT&T. Tingginya jumlah peluncuran perangkat dan jaringan operator 5G menjadi bukti bahwa Qualcomm berhasil menyatukan para pemain industri untuk mempercepat rilis komersial teknologi ini ke dunia. Tidak hanya mobile, Qualcomm bahkan menyiapkan untuk mengumumkan Platform 5G untuk PC.

Kelebihan 5G akan membawa kemajuan tidak hanya pada bidang mobile, tetapi juga memberikan transformasi signifikan di sektor industri, seperti robotik, otomotif, dan IIoT (industrial internet of things). Drone adalah salah satu contoh tepat dari teknologi yang dapat memanfaatkan jaringan 4G saat ini, dan segera menggunakan 5G. Latensi yang rendah dan konektivitas yang lancar dari 5G memampukan pengembangan komunikasi drone dengan pengguna, peningkatkan transportasi tanpa awak untuk pengiriman logistik oleh perusahaan, pemonitoran lapangan yang luas dalam jangka waktu yang lebih pendek, serta menghasilkan volume data analisis yang besar secara real-time. Selain robotik, Qualcomm juga mengumumkan kolaborasi riset berkelanjutan dengan Bosch dalam pengembangan 5G NR untuk mempersiapkan pabrik pintar dan terhubung yang menjadi elemen penting dalam Industri 4.0.

Implementasi IIoT di masa depan memungkinkan perusahaan untuk memiliki jutaan perangkat pintar yang terkoneksi dan dikontrol oleh manusia. Salah satu contohnya adalah realisasi perangkat di pabrik pintar yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Perangkat robotik yang mampu mengetahui adanya kekurangan pasokan, memberikan arahan kepada truk pengiriman agar mendapat lahan parkir terbaik, penempatan barang-barang sesuai dengan pengaturan gudang, serta pemantauan akan kemungkinan kebocoran pipa atau kerusakan kecil yang tidak disadari mata manusia. Di bidang otomotif, Qualcomm juga memperkenalkan Qualcomm Snapdragon Automotive 5G Platform yang dirancang khusus untuk menghadirkan dukungan akan kemampuan in-vehicle, komunikasi antarkendaraan dan kendaraan dengan infrastruktur, yang seluruhnya bertujuan untuk meningkatkan pengalaman berkendara yang aman.

Terlepas dari siapa yang akan merasakan kemajuan teknologi 5G pertama kali, pada akhirnya jaringan 5G akan dirasakan oleh para konsumen. Usaha untuk menerapkan 5G di Indonesia membutuhkan kolaborasi antarpemain ekosistem yang mencakup pemerintah, produsen perangkat, pengembang perangkat lunak, operator jaringan, dan penyedia infrastruktur jaringan. Teknologi 5G akan berfungsi sebagai fabrikasi konektivitas yang menyatukan baik dari lintas spektrum, layanan, dan model penyebaran, serta berkemampuan untuk menghubungkan hampir semua hal.

Bagaimana dengan Indonesia?

Komersialisasi 5G akan berbeda di seluruh dunia. Pengumuman yang disampaikan Qualcomm pada gelaran MWC menunjukkan visibilitas akan implementasi 5G di masa depan. Teknologi yang ada sedang berkembang untuk mendukung peluncuran 5G. Qualcomm pun optimis bahwa Indonesia akan sangat antusias menyambut dan menerapkan 5G karena akan ada lebih banyak bisnis yang memperoleh peluang tak terbatas. Langkah terpenting yang perlu diambil Indonesia adalah mengamankan pita frekuensi untuk menjalankan 5G.

Kami sangat menghargai usaha-usaha pemerintah untuk mempercepat keputusan mengenai pita mana yang akan digunakan, serta panduan teknis mengenai 5G yang diperkirakan akan rampung akhir tahun ini. Sementara itu, para operator lokal, termasuk Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo juga terus melakukan uji coba 5G dalam rangka persiapan menyambut lelang frekuensi yang diyakini akan diadakan akhir tahun ini.

Making Indonesia 4.0 akan menjadi katalis utama bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya akan tuntutan bisnis yang makin kompetitif. Berdasarkan laporan 5G Economy, ketika manfaat ekonomi dari 5G terealisasi di seluruh dunia, berbagai industri mulai dari ritel sampai dengan pendidikan, transportasi sampai hiburan, dan segala sesuatu yang ada di antaranya, akan menghasilkan barang dan jasa yang didukung teknologi 5G sebesar US$12,3 triliun.

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari satu abad, Qualcomm terus melangkah dalam membantu para pemain di ekosistem untuk bersiap menuju era 5G. Hal ini tidak terbatas pada partisipasi Qualcomm dalam peta jalan spektrum broadband dari Kementerian Komunikasi dan Informatika saja, yang bertujuan untuk menilai potensi spektrum 5G di Indonesia. Kami juga membantu mitra lisensi perusahaan, seperti PT Tata Sarana Mandiri untuk berinovasi di sektor IoT yang belum banyak digunakan, menyiapkan ekosistem lokal untuk perangkat IoT yang diperlukan pada Industri 4.0, dan memungkinkan perusahaan Indonesia untuk turut serta dalam acara berskala global seperti MWC tahun ini. Qualcomm pun berkolaborasi dengan universitas untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam mengantisipasi kebutuhan industri yang meningkat di bidang IIoT dan inisiatif Making Indonesia 4.0.

Di Qualcomm, kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan adopsi teknologi yang lebih canggih yang dirintis oleh perusahaan, termasuk 5G.