Find Us On Social Media :

Gara-gara Google Maps, 100 Pengemudi Ini Tersesat di Jalan Berlumpur

By Rafki Fachrizal, Senin, 1 Juli 2019 | 14:30 WIB

Deretan mobil yang terjebak lumpur setelah mengikuti arahan dari Google Maps.

Banyak dari kita yang kini memanfaatkan aplikasi Google Maps untuk memandu perjalanan ke suatu lokasi yang sebelumnya belum pernah kita kunjungi, atau sekadar mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.

Namun, terlalu bergantung terhadap aplikasi ini juga terkadang bisa menjadi bumerang bagi penggunanya itu sendiri.

Seperti kejadian unik yang baru-baru ini terjadi misalnya. Di Denver, Amerika Serikat, sekitar 100 pengemudi mobil tersesat di wilayah berlumpur setelah mengikuti petunjuk dari Google Maps.

Dikutip dari Phone Arena (01/07/19), para pengemudi yang tersesat ini merupakan orang-orang yang sebagian besar memiliki tujuan ke Bandara Internasional Denver.

Setelah ditelusuri, kejadian yang dialami para pengemudi ini bermula dari kecelakaan yang terjadi di jalur Pena Boulevard.

Baca Juga: Huawei Kian Kokoh Sebagai Penguasa Pasar Perangkat Jaringan 5G

Jalur ini sendiri merupakan jalur utama untuk menuju bandara tersebut. Untuk memangkas waktu dari kemacetan yang terjadi dari akibat kecelakaan ini, para pengemudi mendapat saran dari aplikasi Google Maps untuk memutar dan melewati jalur alternatif.

Bahkan, Google Maps menjanjikan bahwa jalur alternatif menuju bandara akan hanya memakan waktu 23 menit, atau setengah dari waktu yang dibutuhkan ketika melewati jalur biasa.

Sayangnya, jalur alternatif ini malah menyesatkan para pengemudi tersebut lantaran mereka diarahkan melewati jalan berlumpur dan membuat mobil mereka terjebak di dalamnya.

Akibat beberapa kendaraan yang terjebak di lumpur, mobil-mobil yang berada di belakangnya (yang juga mendapat arahan dari Google Maps) pun terpaksa harus terkena imbas kemacetan dari hal ini.

Bisa dibilang, alih-alih ingin menghindari kemacetan, justru malah terkena macet yang lebih parah dan terkesan konyol.

Baca Juga: Smartfren Anggarkan Rp2,8 Triliun untuk Bangun 5.000 Menara BTS