Find Us On Social Media :

Laporan Terbaru McAfee Ungkap Kebangkitan dari Ancaman Ransomware

By Rafki Fachrizal, Kamis, 29 Agustus 2019 | 18:00 WIB

Ilustrasi Serangan Siber

Peneliti McAfee juga mengamati pelaku-pelaku serangan ransomware yang menggunakan layanan email anonim untuk mengelola kampanye mereka versus pendekatan tradisional, yang menyiapkan server command-and-control (C2).

Pihak berwenang dan mitra swasta sering mencari server C2 untuk mendapatkan kunci dekripsi dan membuat alat penghindaran. Dengan demikian, para pelaku yang melakukan ancaman menganggap layanan email sebagai metode yang lebih anonim untuk melakukan bisnis kriminal.

Baca Juga: Tangguh dan Ringan, Robot Toshiba ini Bekerja Cepat di Sektor Logistik

Diketahui, keluarga ransomware paling aktif dalam kuartal ini tampaknya adalah Dharma (juga dikenal sebagai Crysis), GandCrab, dan Ryuk.

Keluarga ransomware terkenal lainnya dalam kuartal ini adalah Anatova, yang telah diekspos oleh McAfee Advanced Threat Research sebelum mempunyai kesempatan untuk menyebar secara luas.

Selain itu, ada pula Scarab, keluarga ransomware gigih dan sering ditemukan yang memiliki banyak varian baru. Secara keseluruhan, sampel ransomware baru meningkat sebesar 118%.

“Setelah penurunan berkala dalam keluarga dan perkembangan baru pada akhir 2018, kuartal pertama 2019 merupakan jenjang bermain baru untuk ransomware, dengan berbagai inovasi pemrograman dan pendekatan yang jauh lebih ditargetkan,” ujar Christian Beek, Kepala Ilmuwan dan Insinyur Senior, McAfee.

“Membayar uang tebusan hanya akan mendukung bisnis kejahatan siber dan melanggengkan serangan lain di kemudian hari. Ada pilihan lain untuk korban ransomware, seperti alat dekripsi dan informasi kampanye yang tersedia melalui inisiatif seperti proyek No More Ransom,” tambah Christian.

Baca Juga: Masih Banyak Perusahaan yang Bingung Mengelola Keamanan Data di Cloud