Laporan 'Experian Global Fraud and Identity Report APAC' mengungkapkan sebanyak 40 persen bisnis di Indonesia mengalami peningkatan kerugian terkait dengan fraud (kecurangan) secara online selama 12 bulan terakhir.
Mayoritas pelanggan (77 persen) menilai 'keamanan' sebagai unsur yang paling penting dari pengalaman online mereka.
Kasus itu membuktikan investasi ke solusi manajemen fraud tanpa gesekan akan menjadi penting bagi keberhasilan jangka panjang.
Menurut layanan informasi global, Experian mengungkapkan langkah-langkah pencegahan fraud yang efektif untuk melindungi organisasi (perusahaan) dan pelanggannya. Solusi itu juga menjaga agar pelanggan tetap dapat berinteraksi dengan cepat, mudah, dan sesuai dengan keinginan.
Experian merekomendasikan perusahaan yang bergerak di bisnis online untuk melakukan lima langkah berikut.
1. Gunakan Data yang Tidak Tersedia bagi Penipu
Dalam proses autentikasi identitas, organisasi dapat menggunakan data yang ada dalam sistem mereka sendiri daripada mengandalkan data yang diberikan oleh pelanggan yang mungkin juga tersedia di kanal publik.
Data demikian dapat termasuk informasi dari interaksi pelanggan sebelumnya seperti konten dari pemesanan sebelumnya, atau bahkan informasi perangkat mereka.
2. Pertimbangkan Kasus Bisnis untuk Kepatuhan
Banyak organisasi berinvestasi pada data analitik dengan tujuan utama memenuhi syarat-syarat kepatuhan.
Namun, organisasi seharusnya mepertimbangkan keuntungan yang dapat dibawa oleh pemenuhan kepatuhan kepada bisnis mereka.
Contohnya, layanan data yang tepat bisa membantu organisasi mengidentifikasi secara akurat dan membuktikan data pelanggan lebih mudah--merupakan syarat dasar dan paling penting bagi pencegahan fraud tanpa gesekan.