Find Us On Social Media :

Kursus Online: Cara Praktis Bagi yang Ingin Mengasah Keterampilan

By Liana Threestayanti,Rafki Fachrizal, Jumat, 24 Januari 2020 | 18:30 WIB

Kursus daring menawarkan fleksibilitas bagi siapapun yang ingin meningkatkan kecakapan, termasuk karyawan perusahaan. Di sisi lain, pasarnya pun diprediksi akan membesar sampai lima tahun ke depan.

Institusi pendidikan seperti Indian Institutes of Technology, Jawaharlal Nehru University, dan Indian Institutes of Management telah bergabung dalam SWAYAM dan akan menyediakan 2000 kursus daring untuk dikonsumsi masyarakat India.

Kursus Daring di Indonesia

Untuk di Indonesia sendiri, saat ini telah banyak nama-nama kursus daring yang popular digunakan masyarakat seperti IndonesiaX, KelasKita, dan Sekolah Pintar. Namun demikian, tidak sedikit pula masyarakat yang juga turut menggunakan kursus daring dari luar negeri, seperti Udemy misalnya.

Giri N. Suhardi selaku Head of Indonesia Market, Udemy Indonesia mengatakan bahwa Udemy terus mengalami pertumbuhan pengguna yang signifikan untuk pasarnya di Indonesia. “Selain semakin banyaknya konten kursus yang tersedia, pertumbuhan pengguna kami juga meningkat. Saat ini sudah ada 280 ribu pengguna di Indonesia. Kalau pengguna global, sudah mencapai 40 juta pengguna,” kata Giri.

Pertumbuhan pengguna ini sebenarnya juga didukung berkat peluncuran beberapa fitur Udemy yang dilokalkan sejak Maret 2019 lalu. Contoh fitur yang dilokalkan seperti adanya konten kursus berbahasa Indonesia dan pilihan metode pembayaran dengan mata uang Indonesia.

“Jadi kalau selama ini pengguna Udemy dari Indonesia kebanyakan dari mereka membeli konten-konten dalam bahasa Inggris, kini kami hadirkan fitur lokalisasi seperti konten-konten dalam bahasa Indonesia yang dapat mempermudah mereka. Saat ini, konten yang berbahasa Indonesia sudah di atas 250 konten dan kami juga sudah memiliki lebih dari 50 instruktur lokal,” papar Giri.

Ketika InfoKomputer bertanya mengenai konten kursus apa yang paling diminati masyarakat Indonesia, Giri mengungkapkan kalau pembelian konten-konten di Indonesia 60% berasal dari tema terkait dengan teknologi atau IT, seperti kursus mengenai bahasa pemrograman, data science, artificial intelligence, desain tools, dan sebagainya.

“30% lagi itu terkait bisnis, pemasaran, dan keuangan. Konten bisnis ini seperti mengenai startup dan bagaimana cara mendapatkan funding misalnya. Kemudian, 10% sisanya terkait musik, gaya hidup, fotografi, dan sebagainya,” terang Giri.

Sama seperti kursus daring lainnya, Udemy juga memberikan kesempatan bagi setiap penggunanya untuk mendapatkan sertifikat ketika menyelesaikan kursus yang telah mereka ikuti. Dengan mendapatkan sertifikat tersebut, tentunya bisa memberikan manfaat seperti menambah nilai lebih ketika nantinya pengguna kursus tersebut melamar kerja di sebuah perusahaan/organisasi.

Ilustrasi Kursus Online (Daring)

Dianggap Lebih Efisien

Beralih ke sisi pengguna, salah satu masyarakat Indonesia yang telah merasakan manfaat dari mengikuti kursus daring adalah Dwi Andika Pratama. Pria yang merupakan Founder dari Kadika Digital Agency dan turut berprofesi sebagai profesional blogger ini mengaku bahwa pertama kali dirinya menggunakan kursus daring yakni pada 2017 lalu. Sejak saat itu, ia cukup rutin mengikuti berbagai kursus daring hingga saat ini.