Teknologi ini (AI dan ML) dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang membantu organisasi mulai dari memprediksi hingga mengambil keputusan. Dengan begitu, organisasi pun dapat bertindak secara proaktif daripada secara reaktif terhadap sebuah ancaman siber.
3. Keamanan Cloud Terus Menjadi Perhatian Bagi Organisasi
Karena kini semakin banyak organisasi memigrasi beban kerja, aplikasi, dan data mereka ke cloud, keamanan cloud akan menjadi perhatian utama para petinggi IT di organisasi.
Berdasarkan survei, risiko terbesar terhadap keamanan cloud termasuk kesalahan konfigurasi pelanggan, salah kelola kredensial, atau pencurian yang dilakukan orang dalam.
Lalu, 64% profesional di bidang keamanan IT mengatakan bahwa kehilangan dan kebocoran data adalah perhatian utama mereka saat ini.
Sementara itu, penyedia layanan cloud kini juga terus mengembangkan layanan keamanan untuk melindungi berbagai platform cloud mereka.
Pada akhirnya, tergantung pada klien sendiri untuk mengamankan semua aplikasi dan data yang disimpan dalam lingkungan cloud.
Yang jelas, ke depannya akan semakin dibutuhkan edukasi yang lebih luas tentang perlindungan data di cloud.
"Cloud publik adalah pilihan yang aman dan layak untuk banyak organisasi. Tetapi, menjaganya (data) tetap aman adalah tanggung jawab bersama... Organisasi harus berinvestasi terhadap tim keamanan yang terampil dan tools (alat) yang tepat agar bisa mengimbangi laju perkembangan cloud yang cepat dan inovatif,“ kata Peter Firstbrook, Research Vice President Gartner, Gartner.
4. Pentingnya Keamanan di Era yang Serba Terhubung
Jumlah perangkat Internet of Things (IoT) diperkirakan akan melampaui 20,4 miliar pada tahun 2020.
Perangkat IoT yang potensial mengalami pertumbuhan pesat termasuk perangkat di dalam mobil swakemudi, kota pintar, rumah pintar, dan asisten virtual.