Meski perangkat IoT akan bertumbuh pesat, ancaman keamanan yang canggih juga akan turut menyertainya.
Pakar keamananan memprediksi bahwa ancaman yang menyerang IoT termasuk seperti pembajakan, kebocoran privasi, perangkat menjadi berbahaya, dan bahkan gangguan untuk pemilik rumah.
Lebih lanjut, pakar keamanan juga mengungkapkan bahwa banyak perangkat IoT tidak aman secara end-to-end, ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya standar keamanan di seluruh industri.
Di sisi lain, tahun ini kemungkinan akan semakin banyak pengembangan besar yang dilakukan industri IoT dalam menciptakan solusi yang dapat menyelesaikan tantangan keamanan di perangkat IoT.
5. Munculnya Teknologi Otentikasi Generasi Selanjutnya
Kata sandi kini terasa kurang aman lantaran beberapa alasan. Pertama, teknologi canggih saat ini membuatnya mudah untuk diretas, bahkan untuk kata sandi yang rumit sekalipun.
Ini diperburuk oleh fakta bahwa masih banyak pengguna yang mempraktikkan kebiasaan penggunaan kata sandi yang buruk, misalnya seperti jarang/tidak pernah merubah kata sandi atau kata sandi digunakan di banyak akun.
Alagi, faktanya lebih dari 85% serangan siber adalah hasil dari orang-orang yang dibohongi dengan kata sandi mereka.
Oleh karena itu, metode otentikasi multi-faktor dapat menjadi solusi dan ke depannya akan menjadi lebih umum diterapkan.
Metode ini sendiri mengharuskan pengguna untuk memberikan dua atau lebih kredensialuntuk memverifikasi identitas mereka agar bisa masuk ke dalam sebuah akun.
Lebih lanjut, pada 2019 lalu penggunaan kata sandi dan token mengalami penurunan sebesar 55% lantaran semakin banyak organisasi yang telah menggunakan teknologi keamanan biometrik.
Teknologi biometrik menawarkan alternatif yang lebih aman. Teknologi ini melibatkan identifikasi orang melalui karakteristik fisik atau perilaku unik mereka. Contohnya termasuk pengenalan wajah, suara, dan sidik jari.
Sumber data: Paradyn, Gartner, Forbes, Unit 42, CNET, dan Dimension Data.