Find Us On Social Media :

Strategi Operator Seluler Antisipasi Lonjakan Trafik Selama PSBB

By Adam Rizal, Minggu, 12 April 2020 | 15:30 WIB

Ilustrasi Menara BTS

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai berlaku hari ini di seluruh kawasan Ibu kota. Kebijakan itu akan berlangsung hingga 23 April.

Dengan berlakunya PSBB, pergerakan masyarakat di beberapa sektor dan di ruang publik dibatasi sedemikian rupa selama 14 hari ke depan, untuk meminimalisir penyebaran wabah Covid-19.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun meminta agar semua operator telekomunikasi melakukan sejumlah persiapan, sebab aturan PSBB lebih ketat mengatur kerumunan orang, dibandingkan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah.

"Menghadapi PSBB, kami meminta semua operator telekomunikasi bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan traffic yang tidak seperti biasanya," ujar Dirjen PPI Kemenkominfo, Ahmad M. Ramli dalam pesan instan.

Menurut Ramli, seluruh operator seluler yang beroperasi di Indonesia menyatakan bahwa mereka siap untuk menghadapi lonjakan trafik ketika PSBB berlangsung, serta turut menjaga Quality of Service (QoS) dan Quality of Experience (QoE) jaringan telekomunikasinya.

Selengkapnya, berikut kesiapan operator seluler Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Tri, hingga Smartfren dalam menghadapi PSBB di DKI Jakarta dan menyusul sejumlah wilayah lain pekan depan.

Telkomsel

Operator pelat merah Telkomsel memprediksi bahwa bakal ada kenaikan trafik data (payload) pada masa PSBB. Meski angkanya belum pasti, Telkomsel mengklaim jaringannya siap untuk menerima lonjakan trafik tersebut.

"Menjelang PSBB, bandwidth Telkomsel aman, payload (saat PSBB) sudah pasti naik," ujar General Manager External Corporate Communications Telkomsel, Aldin Hasyim.

Aldin juga mengatakan bahwa Telkomsel memastikan terus mendukung pemerintah untuk menyediakan layanan telekomunikasi berkualitas untuk masyarakat, termasuk mengoptimasi Base Transceiver Station (BTS) dan beragam perangkat telekomunikasi lainnya.

XL Axiata

General Manager Corporate Communication at PT. XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengatakan bahwa pihaknya terus mengoptimasi jaringannya secara kontinyu untuk memastikan pelanggan bisa menikmati layanan telekomunikasi XL dengan nyaman, terlebih di tengah wabah Covid-19.

"Sejak awal WFH (work from home), kami sudah melakukan optimisasi jaringan di 1.000 sites, dan (saat ini) dalam tahap untuk optimisasi 1.000 sites tambahan," tutur wanita yag akrab disapa Ayu itu, menyinggung PSBB.

XL juga mengonfirmasi akan tetap melakukan pengawasan dan tetap antisipasi untuk menjaga kualitas jaringannya.

Indosat Ooredoo

Sementara perwakilan Indosat Ooredoo mengaku tidak ada persiapan khusus terkait PSBB, mereka hanya mengacu pada imbauan Kemenkominfo pada awal Maret, untuk menjaga bandwidth saat kebijakan bekerja dan belajar dari rumah dilakukan.

Namun pihak Indosat Ooredoo bakal tetap memastikan jaringannya aman meski diprediksi ada kenaikan trafik.

"Kami memastikan performansi jaringan dalam mendukung komunikasi lancar bagi pelanggan, termasuk kesiapan kapasitas jaringan untuk melayani peningkatan trafik atau kebutuhan koneksi telekomunikasi saat ini," kata perwakilan Indosat.

Tri (3)

Selama WFH berlangsung, operator seluler Hutchison Tri Indonesia mengklaim bahwa kualitas jaringan mereka tetap terjaga dengan kecepatan data rata-rata 7 Mbps, meski ada kenaikan trafik sebesar 15 persen dibanding hari biasa.

Di masa PSBB nanti, pihaknya bakal mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pengamanan kualitas jaringan.

"Kami telah mempersiapkan jaringan Tri dengan memastikan backup dan redudancy, sehingga kesiapan jaringan tidak ada down sama sekali," ungkap perwakilan Tri.

Pihak Tri juga menjamin bahwa tim mereka di lapangan telah diarahkan untuk memastikan jaringan telekomunikasi operator seluler yang identik dengan angka tiga (3) ini tetap optimal.

Smartfren

Sejalan dengan operator telekomunikasi lain, Direktur Utama Smartfren, Merza Fachys juga menyatakan siap untuk melayani masyarakat di tengah wabah Covid-19. Meski tak menyebut secara spesifik tentang PSBB, namun operator seluler milik Sinar Mas Group itu memastikan bahwa kualitas jaringannya tetap aman dan diklaim siap untuk menerima lonjakan trafik dari pengguna.

"Untuk kesiapan jaringan, layanan Smartfren siap jika ada lonjakan trafik selama WFH," kata Merza.

Penerapan PSBB di DKI Jakarta berlaku 10-23 April 2020, ini dilakukan demi menekan kasus penularan Covid-19 akibat virus Corona di Jakarta. Tidak menutup kemungkinan, PSBB akan diperpanjang jika diperlukan.