Find Us On Social Media :

Lima Cara Teknologi Terkini Lindungi Keanekaragaman Hayati

By Liana Threestayanti, Jumat, 5 Juni 2020 | 10:30 WIB

Lima Cara TeknologiTerkini Lindungi Keanekaragaman Hayati

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Google memaparkan bagaimana teknologi dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati, sesuai fokus perayaan tahun ini.

Inilah lima teknologi Google yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi keanekaragaman hayati di bumi.

1.Melindungi spesies laut dengan cloud computing

Lautan menutupi 72% permukaan bumi, dan keragaman spesiesnya sangat unik. Selain itu, banyak orang menggantungkan mata pencahariannya kepada laut, terutama di Asia Pasifik. Pada tahun 2016, bersama dengan Oceana dan SkyTruth, Google meluncurkan Global Fishing Watch, sebuah platform untuk meningkatkan kesadaran terhadap industri perikanan serta mendorong kebijakan yang ramah lingkungan melalui transparansi.

Untuk pertama kalinya di dunia, menyediakan visibilitas global terhadap aktivitas penangkapan ikan komersial, Global Fishing Watch memadukan teknologi cloud computing dengan data satelit. Inisiatif ini menyajikan sebuah platform online untuk memvisualisasikan, melacak, dan membagikan informasi tentang aktivitas perikanan secara global bagi semua orang baik perorangan, pemerintah, industri, dan peneliti.

2.Melindungi hutan hujan tropis

Penebangan hutan (deforestasi) menyumbang 17% dari emisi karbon global. Hal ini mendorong Rainforest Connection untuk menggunakan TensorFlow, platform machine learning open-source Google, untuk mencegah pembalakan liar di berbagai hutan hujan tropis di seluruh dunia.

Rainforest Connection menempatkan ponsel model lama di atas pohon untuk merekam suara di hutan, lalu melatih sistem machine learning untuk mengenali suara gergaji mesin dari berbagai suara yang ada di hutan. Cara ini membantu para penjaga hutan mendapatkan notifikasi instan saat ada pembalak liar yang berusaha menebang pohon secara ilegal.

3.Memonitor habitat liar

Habitat alami sangatlah penting bagi perlindungan dan keberlangsungan hidup berbagai spesies flora dan fauna di seluruh dunia. Dan penebangan hutan menyebabkan 17% dari emisi karbon global. Itulah mengapa kita perlu secara ketat memonitor dan pada akhirnya mengurangi risiko penebangan hutan untuk memastikan habitat yang ada tetap dilestarikan.

Oleh karena itu, pada tahun 2013, melalui kerja sama yang dipimpin oleh para peneliti di University of Maryland, Google membantu peluncuran Global Forest Watch, yaitu sebuah peta yang menghitung luas hutan secara global dan perubahannya, mulai dengan data dari tahun 2000.

Pemetaan hutan global secara kronologis ini tidak hanya memungkinkan berbagai aplikasi ilmiah, seperti upaya pemodelan perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, namun juga menjadi dasar bagi pembentukan kebijakan dengan menyediakan data obyektif tentang hutan yang bisa langsung dimanfaatkan oleh pemerintah, organisasi sipil, dan industri swasta untuk memperbaiki pengelolaan hutan.

4.Mengurangi emisi karbon

Pemanasan global telah berdampak besar pada habitat alami berbagai spesies, dan mengurangi emisi karbon adalah salah satu cara menanggulanginya. Environmental Insights Explorer adalah sebuah alat daring (online) yang dibuat melalui kolaborasi dengan Global Covenant of Mayors for Climate & Energy (GCoM) dan sejauh ini telah digelar di lebih dari 120 kota di seluruh dunia. Alat ini dirancang untuk memudahkan aparat pemerintah kota mengakses dan menindaklanjuti kumpulan data baru terkait iklim.

5.Memvisualisasikan dampak perubahan iklim

“Heartbeat of the Earth” adalah sebuah inisiatif yang dilakukan Google bersama UNFCCC untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak perubahan iklim. Inisiatif ini mencakup mulai dari peta yang menggambarkan data aktual dan prediksi peningkatan tinggi permukaan laut, hingga visualisasi data interaktif yang mengajak Anda menyelam di laut dan melihat dampak kenaikan suhu.