Find Us On Social Media :

McAfee: 3 Langkah Memastikan Kelangsungan Bisnis di Masa New Normal

By Rafki Fachrizal, Selasa, 23 Juni 2020 | 19:54 WIB

Ilustrasi Karyawan di Perusahaan

Sejak 8 Juni 2020 lalu, Pemprov DKI Jakarta sudah mulai memberi kelonggaran terhadap aturan PSBB.

Namun, kini masih banyak perusahaan dan para pekerja yang masih memilih menerapkan bekerja dari rumah atau WFH (Work from Home).

Seiring dengan hal itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjalankan WFH. Cybersecurity (keamanan siber) adalah salah satunya.

Praktik WFH dapat dimanfaatkan oleh para peretas untuk mencuri data, karena mereka secara konsisten selalu mencari cara untuk mengambil keuntungan dari interkonektivitas perangkat pengguna.

Terkait dengan WFH, dalam studi McAfee berjudul Cloud Adoption & Risk Report – Work-from-Home Edition, ditemukan adanya peningkatan 50% dalam penggunaan cloud computing (komputasi awan) di seluruh dunia.

Angka peningkatan tersebut bersamaan dengan peningkatan dua kali lipat di lalu lintas cloud computing dari perangkat yang tidak dikelola oleh perusahaan, sehingga rentan terhadap potensi kehilangan data.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah ancaman cloud computing dari aktor eksternal meningkat 630% yang sebagian besar menargetkan layanan platform seperti Microsoft 365.

Bagi perusahaan besar yang telah memiliki investasi cybersecurity, mungkin hal ini tidak menjadi ancaman substansial.

Namun bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang belum berinvestasi secara memadai dalam proses transformasi digital, ini menjadi suatu kekhawatiran tersendiri dalam menjamin keberlangsungan bisnis mereka.

Baca Juga: Pandemi Mengubah Pola Belanja Konsumen e-Commerce pada Ramadan Lalu

Sebelum Covid-19, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah membantu mempercepat proses transformasi digital dengan terus meningkatkan infrastruktur jaringan dan satelit untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Tetapi investasi ini nyatanya masih belum bisa membantu bisnis yang belum menjalankan transformasi digital.

“Berdasarkan hasil survei IDC terhadap perusahaan Indonesia pada tahun 2019, 45% perusahaan mengakui pentingnya mengukur keberhasilan transformasi digital dalam menentukan langkah perusahaan selanjutnya. Namun, transformasi digital adalah proses yang berkelanjutan, dan masih banyak yang harus dilakukan," Kata Jonathan Tan, Managing Director Asia McAfee.

Lebih lanjut, Jonathan menjelaskan beberapa cara bagaimana bisnis dapat memastikan kelangsungan bisnis mereka. Berikut di antaranya:

1. Gunakan referensi

Saat ini ada banyak saran dari pelaku bisnis tentang langkah-langkah yang dapat diambil terkait kelangsungan bisnis, dan beberapa bahkan berbagi kerangka kerja mereka.

Bahan-bahan ini baik untuk digunakan sebagai referensi ketika mengembangkan suatu kerangka kerja dan harus dilakukan dengan tujuan memaksimalkan efektivitas.

2. Bekerja erat dengan karyawan

Membuat sebuah kerangka kerja membutuhkan keterlibatan karyawan, dan sangat penting mengomunikasikan perilaku dan dampak yang diharapkan untuk memastikan karyawan dapat memanfaatkan praktik WFH secara maksimal.

3. Jangan takut mencoba hal baru

Sangat mungkin bahwa tolak ukur keberhasilan akan ditentukan secara terburu-buru dan kerangka kerja akan terus berubah seiring dengan berbagai masukan penting terhadap pengembangan perangkat dan potensi ancaman.

Namun pada akhirnya, proses ini penting karena bisnis yang berada di tengah-tengah transformasi digital harus memiliki kerangka kerja yang efektif berdasarkan pengalaman yang ada dengan tujuan kelangsungan bisnis.

Baca Juga: ASUS Umumkan PE100A, Komputer Mini dengan ARM untuk Penggunaan di Edge

“Ketika bicara tentang cybersecurity, bisnis yang berubah secara digital harus memahami bagaimana penyimpangan dalam fitur perlindungan dapat menimbulkan kerugian, sehingga terjadi kepatuhan terhadap konsep keamanan, di mana lapisan cybersecurity dimanfaatkan untuk memastikan solusi digital yang baru dapat diimplementasikan dengan aman,” terang Jonathan.

Ketika tatanan new normal atau normal baru diterapkan, bisnis-bisnis pada akhirnya akan beradaptasi dan dapat memperkuat langkah-langkah mereka dengan mematuhi aturan dan tolak ukur keamanan yang telah dibuat.

“Seluruh aplikasi dan teknologi yang ada harus dalam keadaan aman sehingga mampu memberikan nilai tambah saat menggunakan solusi cybersecurity yang mencakup semua landasan untuk saat ini dan di tahun-tahun mendatang,” pungkas Jonathan.

Baca Juga: Ponsel BM Masih Marak, Market Place Harus Ikut Tanggung Jawab