Jika Anda mengira Dynabook adalah merek baru, Anda keliru. Dynabook sendiri dulunya merupakan laptop dengan merek Toshiba yang kini telah hengkang dari bisnis laptop. Lini itu dibeli oleh Sharp dan saat ini memboyong nama Dynabook. Tidak heran jika laptop Dynabook sedikit masih memiliki aura Toshiba pada produknya. Yang paling terasa adalah penggunaan nama seri yaitu Portege yang sebelumnya juga digunakan oleh laptop Toshiba.
Dynabook Portege X30L-G sendiri secara resmi mulai hadir di Indonesia sejak Agustus 2020. Sebagai laptop yang ditujukan untuk pengguna bisnis, mulai dari desain, spesifikasi, dan fitur yang ditawarkannya disesuaikan untuk itu; sedikit banyak memang merupakan ciri khas dari seri Portege ketika masih diusung oleh Toshiba.
Dengan bobot hanya 890 gram, Dynabook Portege X30L-G diklaim sebagai laptop berbasis Intel Core Generasi ke-10 paling ringan di dunia.
Dari sisi desain, hal pertama yang paling menarik bagi kami adalah bobotnya yang sangat ringan. Bahkan, saking ringannya, awalnya kami merasa bodinya cukup ringkih. Namun, jangan salah, ternyata bodinya menggunakan magnesium alloy yang merupakan salah satu logam paling ringan. Dynabook Portege X30L-G juga sudah mendapatkan sertifikasi ala standar militer MIL-STD 810G yang sewajarnya menunjukkan daya tahan yang tangguh.
Dengan bobot hanya 826 gram, jelas sangat ringan dan tidak akan menjadi beban saat dibawa-bawa. Dengan ukuran layar 13,3 inci, dimensi keseluruhannya juga terbilang ringkas dan pas masuk ke dalam ransel.
Sebagai laptop baru, prosesor yang digunakannya juga menggunakan generasi teranyar yaitu Intel Core Generasi ke-10 Comet Lake. Perangkat yang kami uji menggunakan Intel Core i7-10510U. Prosesor ini sendiri punya base clock 1,8 GHz dan turbo clock sampai 4,9 GHz. Artinya prosesor ini bisa dimaksimalkan sampai 4,9 GHz jika memenuhi persyaratan tertentu.
Selain tahan percikan air, kibornya juga punya backlight dengan tiga tingkat kecerahan. Backlight ini menyala pada bagian bawah tombol serta pada huruf dan angkanya.