Find Us On Social Media :

Tips memilih UPS dan Stop Kontak untuk Kebutuhan Perangkat Elektronik

By Rafki Fachrizal, Kamis, 24 September 2020 | 13:15 WIB

Ilustasi UPS (Uninterruptible Power Supply)

Saat ini masyarakat tengah menyesuaikan diri dengan kondisi new normal (normal baru) di mana bekerja dan belajar telah berpindah dari gedung perkantoran, sekolah maupun kampus ke rumah/tempat tinggal.

Hal ini berarti kelancaran akses internet sebagai platform komunikasi serta keandalan dan kualitas listrik di rumah semakin krusial untuk mendukung produktivitas.

Bicara mengenai tingkat keandalan dan kualitas listrik, ada dua indikator yang dapat dilihat yaitu stabilitas tegangan listrik di rumah dan frekuensi terjadinya pemadaman listrik.

Jikalau daerah rumah Anda sering mati lampu, lampu di rumah suka berkedip atau mati lampu singkat (terlihat dari TV atau komputer dari hidup tiba-tiba mati), atau jikalau frekuensi sambaran petir terjadi cukup sering terutama di gedung bertingkat seperti apartemen yang lebih rawan tersambar petir, maka kemungkinkan besar tegangan listrik di rumah Anda tidak stabil.

Tegangan listrik yang tidak stabil tentunya mempengaruhi performa alat-alat elektronik sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal dan berpotensi menyebabkan kerusakan dan mempersingkat umur peralatan elektronik.

Tidak hanya itu, tegangan listrik yang tidak stabil dan atau sering terjadinya pemadaman listrik di wilayah tempat tinggal Anda juga dapat menyebabkan kerugian kehilangan data pekerjaan/pelajaran dan bahkan kehilangan peluang bisnis akibat rapat yang tertunda karena listrik padam.

Yana Achmad Haikal, VP Secure Power Division Schneider Electric Indonesia, mengatakan bahwa salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melengkapi perangkat listrik di rumah Anda dengan UPS (Uninterruptible Power Supply) sebagai cadangan daya listrik dan stabilizer, serta stop kontak anti petir yang berfungsi melindungi alat-alat elektronik dari tegangan listrik yang tidak stabil.

“UPS akan memberikan cadangan daya secara otomatis ketika terjadi pemadaman sehingga Anda memiliki waktu yang cukup untuk menyimpan data-data pekerjaan/pelajaran. UPS juga berfungsi memproteksi peralatan elektronik Anda dari kerusakan akibat tegangan listrik yang tidak stabil. Sementara itu, stop kontak anti petir memiliki fitur surge protection yang dapat mendeteksi gangguan tegangan listrik akibat sambaran petir atau penyebab lainnya dan secara otomatis menghentikan arus listrik ke peralatan elektronik dan mencegah terjadinya kerusakan,” jelas Yana.

Baca Juga: Schneider Electric Luncurkan Produk dan Solusi Smart Home Terbarunya

Terkait dengan produk UPS dan stop kontak, Schneider Electric memberikan beberapa tips yang harus diperhatikan ketika memilih kedua produk tersebut agar sesuai dengan kebutuhan dan memberikan perlindungan maksimal terhadap perangkat elektronik di rumah:

1. Hitung jumlah daya yang dibutuhkan oleh peralatan yang tersambung

Pastikan UPS yang Anda beli memiliki daya yang sesuai dengan kebutuhan. Jika perangkat yang tersambung memerlukan daya lebih dari yang dapat dihasilkan UPS, perangkat tidak akan dapat beroperasi, terlepas dari baterai UPS memiliki sisa energi dalam jumlah besar.

Harus diingat bahwa daya (watt) yang dapat digunakan dari sebuah UPS adalah sekitar 50%-100% dari nilai VA (volt-ampere) tergantung power factor yang tertera di UPS.