Find Us On Social Media :

Dorong Adopsi AI, Nutanix Bocorkan Kunci Sukses Implementasi Bagi Perusahaan

By Fathia Yasmine, Senin, 19 Oktober 2020 | 10:44 WIB

Ilustrasi implementasi AI

Teknologi Artificial Intelligence (AI) kini mulai menyedot perhatian. Beragam sektor industri pun akhirnya mengadopsi teknologi ini dalam proses operasional bisnisnya. Misalnya saja, e-commerce.

Jika memasuki laman e-commerce, Anda akan menemukan produk-produk rekomendasi. Biasanya rekomendasi tersebut sesuai dengan produk yang pernah Anda beli atau cari di situs tersebut. Nah, fitur tersebut merupakan salah satu contoh penggunaan AI di e-commerce.

Teknologi pintar ini menangkap perilaku pengunjung situs tersebut melalui pencarian dan pembelian sebelumnya.

Sesuai dengan namanya AI memiliki kecerdasan yang mampu meniru fungsi kognitif manusia seperti merekam, mengingat, dan memprediksi. Teknologi ini pun menjadi andalan di masa depan.

Baca Juga: Dibanderol 25 juta, Ini Teknologi Keren di Samsung Soundbar HW-Q950T

Survei Gartner (2018) menyebut AI marak digunakan karena menghemat waktu dengan persentase 58 persen, menghemat uang 53 persen, kemudahan akses terhadap data 47 persen dan alasan-alasan pendukung lainnya.

Meski begitu, masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum mencoba mengimplementasikan AI secara maksimal dalam proses bisnisnya dengan berbagai alasan.

Beberapa diantaranya adalah kekhawatiran akan sulitnya development hingga sumber daya manusia, terutama dalam hal data science dan data engineering.

Padahal, perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut saat mempertimbangkan implementasi AI di bisnisnya masing-masing.

Baca Juga: Peluncuran Samsung Galaxy S21 Diprediksi Lebih Cepat Januari 2021

Hal ini disampaikan oleh Technical Director Nutanix Arief Pribadi dalam webinar Infokomputer  bertajuk Tech Gathering: Accelerating Your Artificial Intelligence Initiatives Confirmation pada Kamis, (08/10/2020).

Arief menyebut, implementasi AI dapat dilakukan perusahaan mulai dari proses yang kecil  dengan  nilai bisnis yang cepat (quick win) seperti sistem prediksi maintenance di pabrik atau pemanfaatan chatbot untuk peningkatan pengalaman pelanggan.