Pada sisi software sendiri, Intel memiliki yang namanya Intel oneAPI yang terdiri dari Intel Distribution of OpenVino Toolkit (untuk mengembangkan aplikasi berformas tinggi dari device ke cloud), Intel AI Analytics Toolkit (untuk mengembangkan machine atau deep learning) dan Intel oneAPI DL Framework Developer Toolkit (untuk membangun framework terkait deep learning).
“Jadi jika Anda ingin mengembangkan framework sendiri, kami menyiapkan suatu perangkat yang memungkinkan Anda melakukannya,” tutur Nash.
Terakhir, hardware. Di Intel, salah satu hardware di sini adalah mengenai CPU (Central Processing Unit) yang di mana merupakan pondasi untuk AI.
“Tahun 2017, kami menambahkan petunjuk 512 dengan AVX 512. Tidak hanya bisa digunakan untuk aplikasi komputer berkinerja tinggi, tapi juga untuk AI, yang pada saat itu kami hanya mempunyai 24 topologi yang dioptimalkan sehingga kami mulai mengoptimalkan kerangka kerjanya. Kemudian generasi ke-2 Xeon (Cascade Lake), kami menambahkan sesuatu yang disebut Intel Deep Learning Boost yang memungkinkan adanya tambahan petunjuk VNNI 8 bit baru. Kami mempunyai 44 topologi yang dioptimalkan,” kata Nash.
Tahun ini, Intel mengumumkan generasi ke-3 Xeon (Cooper Lake) yang di mana memiliki topologi yang dioptimalkan 100+ dan ditambahkan dukungan untuk BFloat 16.
Dan tahun 2021, Intel akan mengeluarkan generasi berikutnya dari Intel Deep Learning Boost bersamaan dengan dukungan petunjuk AMX dalam CPU.
“Jadi, tujuannya kami akan terus menambah AI dan memasukkannya dalam Xeon sehingga kami akan mempercepat AI. Pada CPU, kami tidak akan berhenti di Xeon saja,” pungkas Nash.
Baca Juga: Intel Rayakan Manufacturing Day dan Terus Kembangkan Fasilitasnya