Find Us On Social Media :

Intel AI Summit 2020: Tiga Fokus Investasi Intel untuk Dukung Adopsi AI di Berbagai Industri

By Rafki Fachrizal, Selasa, 20 Oktober 2020 | 20:00 WIB

Ilustrasi Artificial intelligence

Saat ini, penerapan teknologi Artificial Intelligence/AI (kecerdasan buatan) sudah meluas ke berbagai sektor industri. Mulai dari industri pertanian, energi, kesehatan, agrikultur, ritel, telekomunikasi, transportasi, pendidikan hingga pemerintahan.

Sebagai contoh di industri kesehatan. Teknologi AI telah berhasil dikembangkan untuk membantu para tenaga medis seperti dalam mendeteksi kanker, penemuan obat-obatan baru dan berbagai kemajuan lain di industri ini.

Berbicara mengenai AI, adopsi teknologi ini di perusahaan/organisasi (Enterprise AI) global nyatanya sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sekitar 27% dari perusahaan global saat ini tercatat telah menggunakan Enterprise AI untuk tujuan mendapatkan atau meningkatkan penghasilan.

Bahkan, survei DXC terkait AI di tahun 2019, mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 sebagian besar perusahaan di dunia akan meninggalkan tahapan perencanaan bisnis biasa mereka dan mulai menggunakan aplikasi berbasis AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggannya.

“Dengan demikian, Enterprise AI itu nyata dan benar-benar terjadi,” ujar Nash Palaniswamy, General Manager, AI & HPC Solution and Sales, Intel, dalam acara Intel AI Summit 2020 yang digelar beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Intel Core Generasi ke-11 untuk Desktop Meluncur Awal Tahun Depan

Investasi Intel di Bidang AI

Terkait dengan AI sendiri, Nash dalam presentasinya mengatakan bahwa Intel memiliki tiga fokus investasi berbeda yang telah dilakukan untuk mempermudah perjalanan para kliennya dari berbagai industri dalam mengadopsi AI.

Ketiga fokus itu di antaranya ekosistem, software (perangkat lunak) dan hardware (perangkat keras).

Pertama, yakni ekosistem. Nash mengungkapkan,“Jika Anda melihat investasi kami dalam ekosistem, kami sedang menganalisis dan memastikan ada solusi kecerdasan untuk pelanggan kami menggunakan komunitas yang berkembang untuk mempublikasikan AI saat ini dan yang akan datang. Dan kami juga berinvestasi dan melakukan inovasi dengan startup (perusahaan rintisan) dan semua inovator di seluruh dunia.”

Salah satu yang sedang dianalisis saat ini adalah Intel AI Solutions. Ada empat bidang yang luas dalam Intel AI Solutions, yakni Intel AI Builders (program yang menggabung semua industri menuju Independent Software Vendor/ISV), OEM Systems, Public Cloud dan Intel Select Solutions.

Kedua, software. “Kami terus berinvestasi untuk memastikan framework (kerangka kerja) dan topologi yang dioptimalkan. Misalnya TensorFlow dan PyTorch. Kami juga memberikan model-model utama pada ModelZoo dan OpenVino. Dan kesimpulannya, kami tidak berhenti sampai di sini saja,” papar Nash.

Pada sisi software sendiri, Intel memiliki yang namanya Intel oneAPI yang terdiri dari Intel Distribution of OpenVino Toolkit (untuk mengembangkan aplikasi berformas tinggi dari device ke cloud), Intel AI Analytics Toolkit (untuk mengembangkan machine atau deep learning) dan Intel oneAPI DL Framework Developer Toolkit (untuk membangun framework terkait deep learning).

“Jadi jika Anda ingin mengembangkan framework sendiri, kami menyiapkan suatu perangkat yang memungkinkan Anda melakukannya,” tutur Nash.

Terakhir, hardware. Di Intel, salah satu hardware di sini adalah mengenai CPU (Central Processing Unit) yang di mana merupakan pondasi untuk AI.

“Tahun 2017, kami menambahkan petunjuk 512 dengan AVX 512. Tidak hanya bisa digunakan untuk aplikasi komputer berkinerja tinggi, tapi juga untuk AI, yang pada saat itu kami hanya mempunyai 24 topologi yang dioptimalkan sehingga kami mulai mengoptimalkan kerangka kerjanya. Kemudian generasi ke-2 Xeon (Cascade Lake), kami menambahkan sesuatu yang disebut Intel Deep Learning Boost yang memungkinkan adanya tambahan petunjuk VNNI 8 bit baru. Kami mempunyai 44 topologi yang dioptimalkan,” kata Nash.

Tahun ini, Intel mengumumkan generasi ke-3 Xeon (Cooper Lake) yang di mana memiliki topologi yang dioptimalkan 100+ dan ditambahkan dukungan untuk BFloat 16.

Dan tahun 2021, Intel akan mengeluarkan generasi berikutnya dari Intel Deep Learning Boost bersamaan dengan dukungan petunjuk AMX dalam CPU.

“Jadi, tujuannya kami akan terus menambah AI dan memasukkannya dalam Xeon sehingga kami akan mempercepat AI. Pada CPU, kami tidak akan berhenti di Xeon saja,” pungkas Nash.

Baca Juga: Intel Rayakan Manufacturing Day dan Terus Kembangkan Fasilitasnya