Find Us On Social Media :

Hadapi Era Baru Serba Digital, Ini yang Harus Diperhatikan Perusahaan

By Fathia Yasmine, Senin, 9 November 2020 | 10:12 WIB

Ilustrasi teknologi cloud di era digital

Meski sempat bernafas lewat kenormalan baru, pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta, tak ayal membuat proses bisnis perusahaan kembali ke titik awal ketika pandemi.

Akhirnya, mau tidak mau – perusahaan harus kembali menerapkan transformasi digital lebih serius. Sebab, tak ada jaminan jika pandemi akan segera selesai.

Salah satunya melalui adaptasi cloud computing. Jika dahulu cloud digunakan sebagai media back-up data internal perusahaan, kini cloud justru digunakan untuk memfasilitasi seluruh kebutuhan.

Terutama bagi mereka yang sebelumnya  bermain di wilayah bisnis daring, kebutuhan cloud yang mumpuni justru jadi urgensi.

Baca Juga: Jangan Buka Kemah, Sony Hanya Jual Perdana Playstation 5 Online

Meski begitu, kurangnya pengalaman dalam menggunakan cloud bagi beberapa perusahaan, menjadi dilema tersendiri. Salah-salah, layanan yang digunakan ternyata tidak sesuai atau malah menimbulkan kebocoran data.

Melalui  webinar Indosat Ooredoo Business bertajuk ‘Connex: Powering Your Business For The New Way Of Working Era’ pada Kamis (16/9/2020). Para pembicara membocorkan beberapa tips dan trik yang dapat dilakukan perusahaan.

Pertama, perusahaan perlu mempersiapkan tiga hal, yaitu proses bisnis, teknologi, dan sumber daya manusia.  Ketiganya merupakan hal dasar yang perlu dipenuhi. Terutama bagi para pemegang keputusan, semua harus mengerti TI.

“Bukan cuma orang IT, tapi keseluruhan ekosistem di sebuah perusahaan. Alhamdulilah, COVID-19 ini bikin semua orang harus melek IT. Sekarang, mulai satpam sampai decision maker harus tahu IT,” ujar Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia.

Baca Juga: Perang Harga Operator Diprediksi Makin Sengit hingga Tahun Depan

Kedua, perusahaan harus mengukur fleksibilitas Information and Communication Technologies (ICT). Hal ini termasuk seberapa tinggi kebutuhan keamanan perusahaan agar data tidak terbongkar oleh pihak ketiga.

“Perusahaan ingin seberapa aman datanya yang ingin disimpan, agar tidak terbongkar oleh hacker atau disusupi perusahaan lain,” lanjut Teguh.