Desain ini pula yang membuatnya terlihat beda, unik, dan lebih tangguh. Hal ini memang berimbas pada dimensinya yang lebih lebar dan bobotnya yang lebih berat. Namun, dapat dimaklumi mengingat laptop untuk bermain gim memang memiliki desain yang berbeda dengan laptop mainstream dan tidak mengedepankan portabilitas. Bodi besarnya sendiri didominasi dengan material dari polikarbonat dan beberapa bagian rangka menggunakan metal.
Layarnya menggunakan panel IPS berukuran 15,6 inci dengan resolusi Full HD. Untuk mendapatkan kenyamanan lebih, refresh rate layarnya lumayan tinggi, 144 Hz, dengan response time 3 ms. Layar tersebut diklaim punya color gamut 100% sRGB untuk warna yang lebih sesuai aslinya. Desain layarnya memiliki bezel yang cukup tipis untuk sekelas laptop untuk bermain gim. Uniknya, pada bezel atas, tidak terdapat webcam.
Kovernya menggunakan bahan polikarbonat berbahan kesat. Logo ROG di kover ini tampil polos tanpa lampu RGB.
Seperti disebut sebelumnya, kibornya memiliki backlight RGB yang meriah. Tersedia pula lima tombol pintasan khusus untuk fungsi multimedia dan akses langsung ke ARMOURY CRATE. Sementara, tombol power-nya terpisah dan ditempatkan di sisi kanan atas sehingga tidak beresiko salah tertekan dengan tombol kibor.
ROG Strix G15 secara khusus hadir untuk penggunaan Esport. Namun, dengan spesifikasi paling tinggi dari lininya, kami coba menjalankan gim yang lebih berat seperti Shadow of The Tomb Raider dan Assassin’s Creed Odyssey dengan pilihan detail grafisnya diatur rata kanan. Hasilnya, laptop ini masih cukup tangguh dengan skor yang mencapai 84 fps untuk Tomb Raider dengan pilihan detail Highest, serta skor 41 fps pada Assassin’s Creed dengan pilihan detail Ultra High.
Fitur paling menarik pada ARMOURY CRATE adalah pilihan untuk mengoptimalkan antara performa dan sistem pendingin serta mengaktifkan profil lampu RGB.