Performa tinggi tentu menghasilkan panas yang tinggi pula. Demi melihat sebaik apa performa pendinginnya, kami juga menjalankan stress test pada prosesor menggunakan AIDA64 selama 20 menit lebih dengan skenario Turbo mode. Pada menit-menit akhir pengujian, suhu stabil prosesor berada pada kisaran 77° C sampai 80° C dan frekuensi kerja atau clock-nya juga stabil pada 4,2 GHz. Hasil itu menandakan performa prosesor yang tetap tinggi, diimbangi dengan suhu yang masih aman.
Perlu diketahui bahwa metode stress test ini menggenjot performa prosesor ke batas tertingginya secara kontinu, dan itu jarang sekali terjadi pada penggunaan sehari-hari. Jadi stress test ini lebih untuk mengetahui seberapa baik sistem pendingin bekerja saat prosesor dalam kondisi berbeban penuh.
ROG Strix G15 dipersenjatai dengan baterai berkapasitas 48 Wh yang sebenarnya tidak terlalu besar bagi laptop untuk bermain gim. Seperti diketahui, bermain gim menguras performa komponen, terutama CPU dan GPU, sehingga membutuhkan daya yang cukup besar. Tidak heran jika daya tahan baterainya lebih singkat dibanding laptop mainstream.
Stress test menunjukkan frekuensi kerja yang tinggi yaitu 4,1 GHz serta suhu rata-rata pada kisaran 77° C.
Kami coba melakukan pengujian daya tahan baterai dengan dua skenario. Skenario pertama dengan menjalankan video Full HD secara looping dengan pilihan baterai di Performance mode dan layar dengan tingkat kecerahan 100%. Hasilnya baterai mampu bertahan lebih dari 5 jam. Sementara, skenario kedua dengan menjalankan PCMark 10 Battery – Modern Office dan pengaturan Windows pada Balance. Pada skenario ini laptop bisa bertahan hampir 3 jam.
Hasil tersebut terbilang cukup baik bagi laptop untuk bermain gim yang biasanya memiliki daya tahan lebih singkat. Jadi, jika digunakan untuk aktivitas selain bermain gim, baterai ROG Strix G15 masih bertahan cukup lama tanpa harus buru-buru mencari stopkontak. Sementara, jika digunakan untuk bermain gim, tentu saja daya tahan baterainya tidak selama itu. Lagipula, performa ROG Strix G15 akan maksimal secara terus-menerus bila terkoneksi ke jala-jala.
Kesimpulan
Seri tertinggi dari ASUS ROG Strix G15 yang kami uji ini dibanderol Rp26.999.000. Sebagai laptop ROG plus spesifikasi yang dimiliki, termasuk lampu RGB, harga tersebut masih pantas. Dengan performa tinggi serta sistem pendingin yang baik, laptop ini bisa jadi alternatif bagi yang ingin mendapatkan laptop bertenaga untuk bermain gim dengan harga lebih terjangkau.
Plus: Performa bagus pada kelasnya, desain menarik dengan lampu RGB, tersedia tiga slot M.2 untuk SSD PCI Express, suhu relatif adem, layar dengan refresh rate 144 Hz dan color gamut 100% sRGB..
Minus: Bodi polikarbonat terlihat kurang premium, tanpa webcam, USB Type-C tidak dukung Thunderbolt 3.