Find Us On Social Media :

Infor Prediksi Tiga Hal Ini Akan Bawa Perubahan di Tahun Depan

By Liana Threestayanti, Jumat, 11 Desember 2020 | 16:45 WIB

Fabio Tiviti, Vice President Infor, ASEAN

Di tengah bursa kerja 2021 yang sulit diprediksi, adalah penting bagi organisasi untuk memanfaatkan AI guna memastikan perusahaan memperoleh kandidat karyawan yang tepat.  

AI akan memungkinkan departemen HR bertindak lebih proaktif dalam proses rekrutmen dan membantu mereka menentukan kesesuaian kandidat dengan memanfaatkan data untuk menaksir kualitas kandidat. Inovasi, seperti software intelligent screening yang mengotomatisasi resume screening, recruiter chatbots yang berinteraksi secara real time dengan kandidat, dan interview secara digital yang membantu menguji kandidat, akan menjadi sesuatu yang jamak di departmen HR. AI juga menjanjikan ruang kerja yang lebih beragam dan inklusif, berkat kemampuannya mengurangi bias dan meningkatkan obyektivitas dalam pengambilan keputusan terkait SDM melalui algoritme berbasis AI yang dapat mengidentifikasi kualitas unik yang dimiliki kandidat. 

Di bidang kesehatan, AI akan menjadi mission critical. 

Mulai tahun depan, kita akan menyaksikan akselerasi adopsi AI di berbagai area di sektor kesehatan. Dengan mengaplikasikan machine learning terhadap data set global secara real time, para profesional di bidang kesehatan dapat dengan lebih akurat menelusuri kontak antara staf dan pasien terinfeksi, memungkinkan diagnosis yang lebih akurat, memanfaatkan predictive analytics untuk menelusuri personal protective equipment (PPE), mengoptimalkan alokasi tenaga kerja, dan mengembangkan vaksin yang lebih efektif dan tahan lama.  

Supply chain 

Supply chain akan bergeser ke ranah digital dengan cepat. 

Sebagai akibat langsung COVID-19, kita akan melihat terakselerasinya digital supply chain di 2021. Kalau sebelumnya para pemimpin di sektor supply chain memandang transformasi digital dalam konteks efisiensi dan biaya, saat ini fokusnya akan beralih ke agility dan resiliency. Di sinilah teknologi digital akan berperan. Multi-enterprise, digital supply chain memungkinkan visibilitas end-to-end dan predictive analytics yang lebih baik, serta automasi yang lebih baik dan cerdas. Para pemimpin pasar dapat menyesuaikan supply chain dengan permintaan pasar dan memanfaatkan mitra ekosistem dengan lebih baik. Tool digital yang digunakan mulai dari artificial intelligence, augmented reality, dan robotic process automation.

Artificial intelligence kritis untuk supply chain real time dan penyesuaian permintaan. 

Terjadi disrupsi yang luar biasa pada supply chain di 2020 ini. Walhasil, kian nyata bahwa pengelolaan supply dan demand matching real time dan forecasting tidak lagi bisa dikerjakan hanya oleh tenaga manusia. Tak lagi masuk akal untuk berharap perusahaan supply chain memprediksi kapan pasar di satu negara tiba-tiba ditutup dan yang lain dibuka, atau bertanggung jawab atas perubahan material dan biaya, terutama akibat perubahan aturan pemerintah tentang transportasi dan perjalanan. Di tahun 2021, para manajer supply chain akan mengakselerasi adopsi AI untuk meningkatkan instink dan pengalaman para pekerja, serta menyediakan insight cerdas tentang kondisi pasar yang berubah, sehingga para manajer itu dapat melakukan forecasting yang lebih akurat terhadap supply dan demand secara real time.