Find Us On Social Media :

Infor Prediksi Tiga Hal Ini Akan Bawa Perubahan di Tahun Depan

By Liana Threestayanti, Jumat, 11 Desember 2020 | 16:45 WIB

Fabio Tiviti, Vice President Infor, ASEAN

Penulis: Fabio Tiviti, Vice President of Asean, Infor

Menyambut 2021, para ahli maupun institusi mulai membuat berbagai prediksi, tak terkecuali prediksi teknologi.

Infor memprediksi ada tiga teknologi yang akan (semakin) berkibar di tahun depan.

Cloud

Teknologi cloud akan mengubah pengalaman audiens

Banyak event/acara di tahun ini telah sukses memanfaatkan cloud dan AI untuk meningkatkan pengalaman virtual pengunjung, dan kita akan terus menyaksikan lebih banyak lagi gelaran-gelaran fisik yang memanfaatkan teknologi cloud demi menyajikan pengalaman yang disesuaikan kepada penonton. 

Menyambut beberapa ajang akbar di tahun 2021 nanti, seperti Summer Olympics di Tokyo dan Wimbledon Championship, teknologi cloud siap untuk benar-benar mengubah pengalaman para fan yang kita pahami saat ini. Potensi teknologi cloud untuk mentransformasi event sangatlah banyak, misalnya analisis terhadap kegembiraan kerumunan secara real time untuk mengoptimalkan highlight dan iklan, live feed dengan latency sangat rendah, dan interaksi kerumunan yang termoderasi dengan sistem yang semuanya berada di cloud. 

Arsitektur cloud multi tenant menjadi standar baru 

Menggunakan solusi cloud multi tenant, teknologi perusahaan secara otomatis akan selalu terbarui tanpa harus memikirkan soal pembaruan manual atau mengganti hardware.  

Saat kita memasuki tahun yang baru yang agaknya akan dipenuhi lebih banyak ketidakpastian, solusi cloud multi tenant akan menjadi differentiator teknologi yang kritis yang akan membantu bisnis bisa tetap agile dan inovatif. Juga mengurangi footprint dari e-waste dan membantu perusahaan mewujudkan target-target keberlanjutan (sustainability) perusahaan. 

Artificial Intelligence 

AI akan mentransformasi proses rekrutmen karyawan.

Di tengah bursa kerja 2021 yang sulit diprediksi, adalah penting bagi organisasi untuk memanfaatkan AI guna memastikan perusahaan memperoleh kandidat karyawan yang tepat.  

AI akan memungkinkan departemen HR bertindak lebih proaktif dalam proses rekrutmen dan membantu mereka menentukan kesesuaian kandidat dengan memanfaatkan data untuk menaksir kualitas kandidat. Inovasi, seperti software intelligent screening yang mengotomatisasi resume screening, recruiter chatbots yang berinteraksi secara real time dengan kandidat, dan interview secara digital yang membantu menguji kandidat, akan menjadi sesuatu yang jamak di departmen HR. AI juga menjanjikan ruang kerja yang lebih beragam dan inklusif, berkat kemampuannya mengurangi bias dan meningkatkan obyektivitas dalam pengambilan keputusan terkait SDM melalui algoritme berbasis AI yang dapat mengidentifikasi kualitas unik yang dimiliki kandidat. 

Di bidang kesehatan, AI akan menjadi mission critical. 

Mulai tahun depan, kita akan menyaksikan akselerasi adopsi AI di berbagai area di sektor kesehatan. Dengan mengaplikasikan machine learning terhadap data set global secara real time, para profesional di bidang kesehatan dapat dengan lebih akurat menelusuri kontak antara staf dan pasien terinfeksi, memungkinkan diagnosis yang lebih akurat, memanfaatkan predictive analytics untuk menelusuri personal protective equipment (PPE), mengoptimalkan alokasi tenaga kerja, dan mengembangkan vaksin yang lebih efektif dan tahan lama.  

Supply chain 

Supply chain akan bergeser ke ranah digital dengan cepat. 

Sebagai akibat langsung COVID-19, kita akan melihat terakselerasinya digital supply chain di 2021. Kalau sebelumnya para pemimpin di sektor supply chain memandang transformasi digital dalam konteks efisiensi dan biaya, saat ini fokusnya akan beralih ke agility dan resiliency. Di sinilah teknologi digital akan berperan. Multi-enterprise, digital supply chain memungkinkan visibilitas end-to-end dan predictive analytics yang lebih baik, serta automasi yang lebih baik dan cerdas. Para pemimpin pasar dapat menyesuaikan supply chain dengan permintaan pasar dan memanfaatkan mitra ekosistem dengan lebih baik. Tool digital yang digunakan mulai dari artificial intelligence, augmented reality, dan robotic process automation.

Artificial intelligence kritis untuk supply chain real time dan penyesuaian permintaan. 

Terjadi disrupsi yang luar biasa pada supply chain di 2020 ini. Walhasil, kian nyata bahwa pengelolaan supply dan demand matching real time dan forecasting tidak lagi bisa dikerjakan hanya oleh tenaga manusia. Tak lagi masuk akal untuk berharap perusahaan supply chain memprediksi kapan pasar di satu negara tiba-tiba ditutup dan yang lain dibuka, atau bertanggung jawab atas perubahan material dan biaya, terutama akibat perubahan aturan pemerintah tentang transportasi dan perjalanan. Di tahun 2021, para manajer supply chain akan mengakselerasi adopsi AI untuk meningkatkan instink dan pengalaman para pekerja, serta menyediakan insight cerdas tentang kondisi pasar yang berubah, sehingga para manajer itu dapat melakukan forecasting yang lebih akurat terhadap supply dan demand secara real time.