Sebagai laptop bermain gim, layarnya cukup bagus untuk kelas terjangkau karena sudah menggunakan panel IPS yang punya tampilan lebih baik serta sudut pandang lebih luas dibandingkan layar non-IPS yang biasa digunakan di kelas terjangkau. Dengan ukuran 15,6 inci, resolusinya Full HD dan memiliki refresh rate 144 Hz.
Meski desainnya masih sedikit mirip dengan seri Nitro 5 generasi sebelumnya, tetapi Acer tetap memberikan sedikit perubahan pada tampilannya. Logo Acer yang dulunya berupa tempelan pada kover depan, kiri berupa tulisan yang menyatu dengan kovernya. Secara umum, bodinya menggunakan bahan polikarbonat dengan lapisan yang kesat. Untungnya, lapisan ini tidak gampang kotor saat dipegang. Kovernya sendiri memiliki dua motif; bagian tengahnya polos dan sisi-sisinya dibuat agar bergaris dan lebih kesat.
Kombinasi warna hitam dan merah juga masih ditampilkan di sini. Warna merah disematkan pada pembuangan udara panas yang ditempatkan di sisi belakang. Ada tiga lubang pembuangan yang membuat buangan udara panas tidak hanya fokus pada satu sisi. Untuk engsel layarnya hanya terdapat pada pinggir kiri dan kanan yang masing-masing berukuran kecil. Engsel ini bisa ditekuk sampai kemiringan kurang lebih 130°.
Dengan warna Black Matte, bodinya menggunakan material polikarbonat dengan desain bermain gim khas ala Acer Nitro yang telah diperbarui dibanding desain generasi sebelumnya.
Untuk konektivitas, seri ini bisa dibilang menyediakan porta-porta standar yang umum ada pada laptop modern. Pada sisi kiri terdapat kensington lock, lubang pembuangan udara, porta ethernet, dua porta USB 3.1 Gen 1, dan jack audio (kombo). Sementara, pada sisi kanan ada porta USB Type-C, porta USB 3.1 Gen 2, porta HDMI, dan lubang pembuangan udara. Khusus porta adaptor ditempatkan di bagian tengah sisi belakang. Karena merupakan laptop bermain gim kelas terjangkau, USB Type-C-nya belum mendukung Thunderbolt 3 yang memang biasanya ada di kelas menengah ke atas.
Laptop untuk bermain gim yang lebih rentan panas dilengkapi dengan sistem pendingin yang lebih mumpuni dibanding laptop mainstream. Oleh karena itu, pada bagian dalam Nitro 5, Acer menggunakan dua kipas dengan dua heatpipe dan heatsink yang saling terhubung. Kombinasi ini dilengkapi dengan pengendali melalui peranti lunak dan disebut dengan CoolBoost. Sementara untuk sirkulasi udara, bagian bawah merupakan lubang yang menyedot udara dan membuangnya ke sisi samping kiri, kanan, serta sisi belakang.
Guna melihat sejauh mana sistem pendingin bekerja, kami coba melakukan stress test menggunakan AIDA64. Ketika fitur CoolBoost tidak diaktifkan, suhu tertinggi sempat mencapai 94° C. Pada saat suhu tinggi, otomatis putaran kipas menjadi lebih kencang. Namun, setelah 15 menit suhu stabil pada kisaran 73° C. Selanjutnya menggunakan skenario yang sama, tetapi dengan mengaktifkan fitur CoolBoost dan putaran kipas diatur ke posisi Max, hasilnya suhu tertinggi mencapai 91°C dengan suhu stabil pada kisaran 65° C.
Selain untuk mengaktifkan fitur CoolBoost, Nitro Sense juga fokus pada pengaturan kipas sesuai dengan kebutuhan yang terdiri dari pilihan Auto, Max, dan Custom.