Wawasan proaktif terkait aset-aset penting dapat membantu staf TI mengelola kondisi kesehatan dan ketersediaan lingkungan TI.
Wawasan ini memberikan kemampuan untuk memberikan rekomendasi secara real-time yang dapat ditindaklanjuti untuk mengoptimalkan kinerja data center, mengurangi risiko, dan memastikan waktu uptime.
“Situasi pandemi menyadarkan perusahaan yang masih mengandalkan staf pendukung data center yang berada di lokasi bahwa kondisi yang tak terduga ini menyebabkan ruang gerak mereka menjadi terbatas dan tidak memiliki visibilitas ke dalam operasional data center. Dengan platform manajemen berbasis cloud generasi berikutnya seperti EcoStruxure IT with Public API, staf TI dapat mengelola lokasi data center dari jarak jauh dan dengan cara yang jauh lebih aman,” jelas Yana.
Baca Juga: Amazon Bakal Investasi Rp40 Triliun untuk Data Center di Indonesia
Tingkatkan Kinerja Data Center dengan Kemampuan Prediktif
Meningkatkan kecerdasan dan otomatisasi infrastruktur fisik dan sistem manajemen memungkinkan data center menjadi lebih andal dan efisien baik dalam hal konsumsi maupun pengelolaan energi.
Hal ini juga memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan kemampuan prediktif.
Berdasarkan data Departemen Energi Amerika Serikat, pemeliharaan prediktif (yang memungkinkan untuk melakukan perbaikan perangkat/fasilitas sebelum terjadi kerusakan) sangat menghemat biaya sekitar 8 persen hingga 12 persen dibandingkan pemeliharaan preventif (yang secara teratur dijadwalkan, pemeliharaan berbasis kalender), dan hingga 40 persen lebih hemat dibandingkan perawatan reaktif (tidak melakukan perawatan pada peralatan operasi hingga terjadi kerusakan).
“AI dan ML akan mendukung generasi berikutnya dari apa yang dikenal sebagai manajemen infrastruktur data center. Disrupsi teknologi seperti ini akan mengintegrasikan orang dengan proses yang menghasilkan data center digital dalam arti yang sebenarnya. Seiring dengan kemajuan transformasi digital, kita akan melihat data center berkembang berdasarkan pengalaman dunia nyata dan didorong oleh permintaan akan tingkat profitabilitas yang semakin tinggi,” pungkas Yana.
Baca Juga: Bisnis Colocation Bakal Makin Moncer, Ini Faktor Penyebabnya