Find Us On Social Media :

Perhatikan 9 Tren Ini, Perusahaan Lebih Lincah Hadapi Disrupsi

By Liana Threestayanti, Selasa, 12 Januari 2021 | 17:20 WIB

Ilustrasi tren teknologi.

Trend 5: Aktivitas operasional di mana saja (anywhere operations)

Model anywhere operations menjadi sangat penting jika ingin "selamat" dari COVID-19. Model operasi ini memungkinkan bisnis diakses, dihantarkan, dan dilakukan di mana saja. Dalam penerapannya, model ini menganut pedoman “digital first, remote first". Digital harus menjadi "default" setiap saat. Tapi bukan berarti ruang fisik tidak diperbolehkan. Ruang fisik tetap ada tapi ditingkatkan secara digital. Misalnya contactless check out di gerai fisik.

Tren 6: Cybersecurity mesh

Cybersecurity mesh adalah pendekatan arsitektur terdistribusi untuk mewujudkan kontrol keamanan siber yang scalable, fleksibel, dan andal. 

Banyak aset perusahaan yang kini berada di luar perimeter keamanan tradisional. Dan cybersecurity mesh memungkinkan perimeter keamanan dapat didefinisikan untuk identitas seseorang atau benda. Dengan orkestrasi kebijakan tersentralisasi namun pelaksanaan kebijakan terdistribusi, cybersecurity mesh menawarkan pendekatan keamanan yang lebih modular dan responsif. 

Tren 7: Intelligent composable business

Intelligent composable business dapat beradaptasi dan "mengatur ulang" dirinya berdasarkan situasi terkini. 

Bisnis harus agile dan mampu mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan data. Untuk bisa melakukan ini, organisasi harus memberikan akses terhadap informasi sehingga perusahaan dapat memperoleh insight yang lebih baik dan mampu merespons implikasi dari insight itu dengan cepat. Dibutuhkan otonomi dan demokratisasi yang lebih besar agar setiap elemen bisnis dapat bereaksi dengan cepat. 

Tren 8: AI engineering

Proyek AI kerap menghadapi isu pemeliharaan, skalabilitas, dan governance sehingga menjadi tantangan bagi banyak organisasi. 

Dengan AI engineering, AI akan menjadi bagian dari proses DevOps, bukan lagi sekadar proyek khusus dan terpisah. AI engineering akan menyatukan berbagai disiplin ilmu untuk mengaplikasikan AI dengan jalan yang lebih jelas untuk mewujudkan nilai dari AI tersebut. 

Tren 9: Hyperautomation

Hyperautomation dilatarbelakangi oleh ide bahwa apa saja dapat diotomatisasi. Ide ini tercetus karena banyak organisasi memiliki proses bisnis legacy yang kompleks sehingga sulit dan mahal dikelola. 

Selain itu banyak organisasi yang menerapkan teknologi secara tambal sulam. Akibatnya, teknologi-teknologi tersebut menajdi sangat kompleks, tidak optimal, tidak terkoneksi. Padahal akselerasi bisnis digital mensyaratkan efisiensi, kecepatan, dan demokratisasi.