Pendaftaran Petani Milenial ini rencananya akan dimulai pada Bulan Februari 2021 ini. Mengenai jumlah peserta, Setiaji belum bisa memastikan. “Secara jumlah masih dikalkulasi, karena disesuaikan dengan ketersediaan lahan,” tambah Setiaji. Sedangkan komoditas pertanian yang akan ditanam disesuaikan dengan permintaan pasar domestik dan global.
Perlu Kolaborasi
Pemprov Jabar sendiri sebenarnya sudah berpengalaman dalam mendorong pemanfaatan teknologi di sektor pertanian. Sebelum program Petani Milenial ini, inisiatif serupa sudah dijalankan ke petani tradisional. Pengalaman itulah yang akan coba diduplikasi di program Petani Milenial ini.
Demi memastikan inisiatif berjalan lebih cepat dan efektif, Pemprov Jabar aktif melakukan kolaborasi dengan startup agritech Indonesia. Contohnya dengan Habibie Garden, startup penyedia infrastruktur IoT yang menanamkan sensor di lahan pertanian untuk menganalisis kondisi tanah. “Pemanfaatan sensor ini terbukti meningkatkan hasil pertanian sampai dua kali lipat,” cerita Setiaji.
“Harapannya, petani milenial ini akan meningkatkan produktivitas pertanian, yang akhirnya mendukung ketahanan pangan,” ungkap Setiaji (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Jabar)
Sedangkan dari sisi distribusi, Pemprov Jabar telah menggandeng startup distribusi hasil pertanian seperti Sayurbox dan Tanihub. “Nantinya mereka yang akan memasarkan langsung ke konsumen,” tambah Setiaji. Kolaborasi juga dilakukan dengan patriot desa dan relawan TIK yang membantu pelaksanaan program ini. “Kami punya 1000 relawan TIK yang bekerjasama dengan Pemprov Jabar dalam melakukan edukasi dan pendampingan,” cerita Setiaji.
Pemprov Jabar juga terbuka untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah lain dalam mengembangkan inisiatif berbasis teknologi ini. Bukan cuma di sektor pertanian, namun juga sektor lain seperti perikanan, peternakan, sampai kesehatan.
“Karena tantangan pemerintah daerah di Indonesia sebenarnya sama, seperti bagaimana memanfaatkan tenaga kerja usia muda dan menjaga ketahanan pangan,” ungkap Setiaji.
Nah, siap berkolaborasi untuk negeri?