Find Us On Social Media :

Banyak Pengguna Perangkat Mobile yang Uninstall Aplikasi Setelah 30 Hari Diunduh

By Rafki Fachrizal, Jumat, 5 Februari 2021 | 18:45 WIB

Ilustasi Pengguna Smartphone

Hal ini disebabkan oleh kapasitas rerata ruang penyimpanan yang lebih kecil dari perangkat Android, yang banyak dimiliki oleh sebagian besar masyarakat yang hanya membutuhkan fitur mendasar dari perangkat mobile mereka.

Namun demikian, tingginya tingkat uninstall pada aplikasi tetap saja merupakan hal yang ingin dihindari oleh para marketer.

Laporan Uninstalls AppsFlyer menyebutkan rerata anggaran marketing yang terbuang akibat tingkat uninstall secara global bernilai US$57 ribu (sekitar Rp800 juta) perbulan per aplikasi pada 2020 atau meningkat 70% dari tahun 2019.

Dengan banyak orang menghabiskan waktu di rumah akibat pandemi, tentunya membuat banyak orang beralih ke perangkat mobile mereka sehingga para marketer harus menjalankan kampanye lebih agresif.

“Ketika persaingan meningkat, anggaran marketing harus dipastikan tidak terbuang sia-sia. Marketer aplikasi harus mengukur tingkat uninstall mereka dan memahami kapan, kenapa dan dari sumber mana uninstaller berasal,” jelas Mense.

“Oleh karena itu, marketer bisa mencegah uninstall dengan menggunakan semua kanal, mendorong retargeting untuk menjaga aplikasi mereka menjadi perhatian utama para penggunanya. Retargeting adalah pendekatan kunci untuk meningkatkan profitabilitas dan nilai umur sebuah aplikasi,” tambah Mense.

Baca Juga: Hati-hati! Beli Smartphone Xiaomi dari China, Tak Bisa Instal GMS

InfoKomputer secara rutin menyelenggarakan kelas online secara gratis untuk membantu meningkatkan kemampuan IT professional di Indonesia. Jika Anda tertarik, silakan daftar di sini.