Find Us On Social Media :

Intelligent Edge Temukan Momentum di 2021, Empat Hal Ini Penyebabnya

By Liana Threestayanti, Senin, 8 Februari 2021 | 21:30 WIB

Ilustrasi edge network, Aruba ESP

Tren #4: Automasi  Operasional Jaringan 

Kematangan automasi jaringan terlihat dari pemahaman kebutuhan dan pengalaman end user. Namun kemajuan automasi tidak sama di semua paradigma jaringan. Di data center yang lingkungannya lebih terkontrol daripada WAN atau LAN, adopsi automasi lebih mendalam. Perubahan di data center umumnya didorong oleh struktur hierarkis sehingga lebih mudah memahami dan mengelola melalui skrip automasi. 

Sebaliknya, edge (baik LAN dan WAN), adalah lingkungan yang lebih semrawut karena perubahan dipicu oleh faktor-faktor yang tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh TI, seperti pola perilaku manusia dan perangkat yang berubah secara konstan.  

Ada satu kebutuhan untuk menggunakan model AI dan machine learning untuk mendeteksi saat terjadi perubahan dan merespons perubahan yang terus terjadi walau hanya dalam waktu singkat. Kematangan solusi yang menyediakan komponen pembelajaran dari automasi di edge ini akan meningkat signifikan di 2021 ini.  Juga akan terjadi perkembangan signifikan pada kombinasi komponen ini dengan APU dan tool automasi lainya yang menjanjikan efisiensi dan insight yang dibutuhkan pemimpin TI. 

Pandemi juga meningkatkan ketertarikan para CIO dan pemimpin TI terhadap automasi jaringan. Menurut sebuah survei baru-baru ini, dari 2400 pengambil keputusan TI di seluruh dunia, 35% berencana menambah investasinya pada jaringan berbasis AI karena mereka membutuhkan infrastruktur yang lebih agile, terotomatisasi, untuk lingkungan kerja hybrid.

“Pada 2020, dunia bisnis dan ekonomi tertolong oleh serangkaian teknologi komunikasi yang dikembangkan dalam 40 tahun terakhir, mulai dari keamanan, konektivitas cloud, hingga aplikasi di jaringan. Kini pada 2021, empat tren yang sudah disebutkan akan menyediakan tool bagi para pemimpin IT untuk melalui keadaan yang tak terduga, baik hari ini maupun nanti. Semua itu akan memperkuat para pemimpin IT secara top down untuk memposisikan IT sebagai fungsi yang sangat krusial bagi bisnis dalam bermanuver menghadapi masa depan, apapun wujudnya. Terjadinya pandemi ini akan mengakselerasi perubahan kultur dan lingkungan kerja,” Robert menyimpulkan.