Penulis: Martin Wibisono (Direktur, Commercial Client, Dell Technologies, Indonesia dan Filipina).
Hasil studi terbaru dari Dell Technologies mengungkapkan bahwa perangkat atau alat produktivitas adalah permintaan utama pekerja atau karyawan di Indonesia kepada perusahaan untuk mendukung bekerja jarak jauh. Seiring perkembangan yang terus terjadi pada bidang teknologi, tentunya wajar jika harapan kita akan kinerja/keandalan teknologi juga terus berkembang.
Perkembangan Hubungan Antara Manusia dan Teknologi
Teknologi dapat membantu kita saling terhubung, belajar, menyelesaikan pekerjaan, dan menata ulang kehidupan kita sehari-hari. Namun, dengan makin besarnya ketergantungan manusia pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari, mereka pun jadi lebih sensitif pada keunggulan atau kekurangan kinerja teknologi tersebut.
Tuntutan akan kinerja terbaik terus meningkat dan perusahaan-perusahaan yang mengerti tentang dampak teknologi terhadap manusia memiliki keunggulan. Tidak hanya mereka bisa menghadirkan pengalaman yang lebih baik, melainkan juga membantu karyawan mereka untuk menjadi lebih efektif dan efisien.
Tahun 2020 Dell Technologies melakukan penelitian untuk memahami apa yang dibutuhkan pelanggan dan inovasi apa yang perlu dilakukan sejalan dengan perubahan kebutuhan yang terus terjadi. Studi ilmu saraf perdana yang dilakukan, dinamakan studi “Brain on Tech”, bertujuan untuk mempelajari hubungan antara manusia dan teknologi, serta dampaknya terhadap kemampuan kita bekerja. Kami ingin tahu dampak dari kinerja teknologi terhadap seluruh kesejahteraan hidup kita.
Bekerja sama dengan EMOTIV; pemimpin global dalam teknologi penginderaan otak (brain sensing) portabel dan ilmu saraf konsumen; aktivitas otak para peserta diobservasi secara real time (menggunakan headset pemindaian EEG (Electroencephalography) — aktivitas kelistrikan otak) saat mereka bekerja dan berinteraksi dengan teknologi. Studi ini menghasilkan wawasan ilmiah yang lebih kaya dibandingkan survei yang umumnya hanya meminta partisipan mengisi daftar pertanyaan.
Sekilas hasil studi ini mengonfirmasi hipotesis bahwa bekerja dengan teknologi berkinerja tinggi dan andal maupun teknologi yang tidak responsif dan tidak bisa diandalkan berdampak langsung terhadap produktivitas dan perasaan karyawan. Hubungan keduanya memberikan wawasan yang lebih dalam.
Menggunakan Teknologi untuk Mempercepat Produktivitas dan Efisiensi
Dalam era baru ini, PC seringkali menjadi satu-satunya hubungan fisik yang menghubungkan karyawan dengan perusahaan tempatnya bekerja. Namun, apa yang tidak disadari oleh sebagian besar orang adalah PC tidak hanya untuk bekerja, tapi juga sebagai gerbang untuk terlibat dengan budaya perusahaan, serta terhubung dengan pelanggan dan kolega. Selain itu, bagi sebagian besar orang, TI bukan lagi hanya sekadar suatu tempat di ruang tertutup kecil yang membantu ketika sebuah komputer rusak atau saat tidak bisa mengakses komputernya.
Jadi apa arti dari studi ini bagi pemilik usaha, ahli TI, pemimpin SDM dan karyawan? Studi Brain on Tech mengungkapkan bahwa memastikan karyawan bisa menggunakan teknologi yang bekerja dengan baik dan solid kini jauh lebih penting dari sebelumnya. Sejak hari pertama, pengalaman bekerja menggunakan PC sangat penting dan memastikan produktivitas yang optimal. Berikut beberapa contohnya.
- Karyawan bisa produktif 37 persen lebih baik dalam satu hari kerja ketika menggunakan, tidak saja teknologi terbaru, melainkan juga didukung perangkat lunak dan layanan yang benar.
- Untuk setiap jam kerja, teknologi yang baik bisa menghemat waktu karyawan 23 menit, atau 15 jam dari total 40 jam kerja seminggu. (Bukankah itu keuntungan besar bagi perusahaan!).
- Pengalaman bekerja dengan teknologi yang buruk rata-rata mengurangi kinerja sampai lebih dari 30 persen, terlepas dari tingkat literasi komputer pengguna.
- Generasi milenial dan Gen-Z (partisipan peserta survei rata-rata berumur di bawah 26 tahun) paling terpengaruh oleh pengalaman teknologi yang buruk. Kinerja mereka dua kali lebih buruk daripada partisipan yang lebih tua dalam studi ini.