Find Us On Social Media :

Jokowi: Gunakan Momentum Pandemi untuk Percepat Transformasi Digital

By Liana Threestayanti, Kamis, 25 Februari 2021 | 12:10 WIB

Presiden Joko Widodo membuka acara Microsoft DevCon 2021 yang bertema Accelerating Indonesia's Digital Economy.

Membuka ajang Microsoft DevCon 2021, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa optimis bahwa Indonesia justru memiliki energi yang lebih besar untuk bertransformasi digital pasca pandemi.

Berkat transformasi digital yang telah dimulai sebelum pandemi, Indonesia bisa bertahan di tengah pandemi. “Transformasi digital menjadi kunci untuk bertahan di masa pandemi, membantu kita bekerja lebih cepat dan efisien, tetap produktif di tengah keterbatasan interaksi,” ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Microsoft Devcon 2021, hari ini (25/02).

Namun Jokowi juga mengingatkan bahwa pandemi harus menjadi momentum untuk mendorong percepatan transformasi digital di berbagai lini, mulai dari digitalisasi di sisi pemerintahan, perekonomian, masyarakat, dan infrastruktur. 

Meski begitu, percepatan tidak mungkin dilakukan hanya oleh pemerintah. Jokowi mengajak seluruh komunitas digital Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam proses ini. “Baik melalui investasi pembangunan pusat data, mempercepat program literasi digital, dan yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan talenta digital secara masif,” ujarnya. 

Siapkan Talenta Digital Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang besar, seperti populasi terbesar keempat di dunia, penetrasi internet yang terus meluas sejalan pembangunan infrastruktur digital yang giat dilakukan Pemerintah agar bisa menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Potensi besar itu juga terlihat pada pasar digital Indonesia yang sangat menjanjikan. 

“Kita berharap potensi yang besar ini bisa ditangkap oleh perusahaan digital baik yang ada di Indonesia maupun di luar, sehingga akan membuka lapangan kerja baru yang sebanyak-banyaknya, terutama untuk penduduk usia produktif yang kita miliki dalam jumlah sangat besar,” ucap Jokowi. 

Berdasarkan data, ada sekitar 2,9 juta anak muda yang masuk pasar kerja. Untuk itu mereka perlu dipersiapkan dengan baik. Dan salah satunya adalah menjadikan mereka talenta digital yang berkualitas.

Menghasilkan talenta digital yang berkualitas dan dalam jumlah besar tentu bukan hal mudah. Menurut Jokowi, dibutuhkan langkah-langkah yang terencana, detail dan sistematis. Dan itu harus dimulai dari hulu, yakni penanaman literasi digital khususnya di institusi pendidikan. 

Dan Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pandemi juga menghadirkan momentum bagi literasi digital karena semua aktivitas, termasuk kegiatan belajar mengajar, sebagian besar harus dilakukan secara daring. “Saya minta momentum ini digunakan secara sebaik-baiknya dengan melibatkan komunitas digital indonesia yang saya banggakan,” Jokowi mengimbau.

Dorong Pelatihan Digital UMKM

Jokowi juga menaruh perhatian pada transformasi digital di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Kita juga ingin transformasi digital bisa menyasar jutaan UKM di Indonesia. Kita harus mampu menggunakan momentum pandemi ini untuk menyiapkan UMKM bisa naik kelas,” Jokowi menegaskan. 

Hal itu karena transformasi digital adalah pintu bagi UMKM untuk masuk ke dalam marketplace, bahkan bisa menjadi bagian dari supply chain nasional maupun global. Saat pandemi ini, Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan transaksi penjualan online sebesar 10-15%. “Modal” lain yang dimiliki Indonesia adalah 8 juta dari 60 juta unit UMKM telah terhubung dengan wadah digital. “Kita harus mendorong agar setidaknya jumlah itu terus bertambah,” Jokowi menegaskan. .

Untuk mempercepat transformasi digital di sektor UMKM ini, Jokowi mendorong penyelenggaraan lebih banyak pelatihan terkait pemanfaatan teknologi digital, terutama pelatihan yang bersifat ringan dan praktis, seperti yang saat ini sudah digelar melaui program Kartu Prakerja. 

“Hal seperti ini juga bisa dilakukan oleh kementerian, lembaga, bekerja sama dengan komunitas digital dengan memberikan pelatihan-pelatihan online secara gratis,” ujarnya. 

Jokowi yakin, dengan dengan kolaborasi yang melibatkan komunitas digital, termasuk Microsoft, kekuatan Indonesia untuk bertransformasi digital akan semakin berlipat ganda.  “Kekuatan kita akan semakin besar untuk mempercepat proses transformasi digital yang sedang kita lakukan,” pungkas Presiden Joko Widodo.

Microsoft Siapkan Investasi di Indonesia

CEO Microsoft Satya Nadella mengungkapkan rencana investasi Microsoft di Indonesia.

Tak jauh berbeda, CEO Microsoft, Satya Nadella juga mengungkapkan keyakinannya tentang transformasi digital di Indonesia dalam kesempatan membuka ajang yang tahun ini mengambil tema Accelerating Indonesia's Digital Economy tersebut. 

Dari kunjungannya tahun lalu, Satya menyatakan adalah hal yang luar biasa melihat langsung bagaimana Indonesia memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan dan transformasi digital. “Mulai dari startup yang memanfaatkan cloud untuk mengatasi perubahan iklim, wirausahawan yang menggunakan AI untuk menciptakan produk baru, dan bank yang membekali karyawannya dengan productivity tool terbaru,” ucap Satya Nadella. 

Melihat bagaimana pandemi justru menjadi akselerator bagi transformasi digital dan pertumbuhan Indonesia, Satya mengungkapkan bahwa Digital Economy Initiative Indonesia yang diumumkan hari ini akan menjadi sangat penting. 

Menurutnya, Microsoft akan melakukan investasi yang signifikan di Indonesia. “Kami akan melakukan investasi yang signifikan di Indonesia sehingga bisnis akan memperoleh akses yang lebih cepat ke layanan cloud dan bisnis dapat menyimpan data di dalam negeri. Kami juga berinvestasi untuk sejumlah program terkait keahlian-keahlian baru (di bidang teknologi digital) untuk memastikan tiap orang di Indonesia dapat memanfaatkan peluang digital di tahun-tahun mendatang,” jelas Satya Nadella.

Sebagai bagian dari inisiatif Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia yang diumumkan hari ini adalah membangun datacenter region pertama Microsoft di Indonesia. Data center ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia akan layanan data center lokal dengan keamanan berkelas dunia, privasi, dan kemampuan menyimpan data di dalam negeri. 

Microsoft akan melakukan pelatihan untuk 3 juta orang dari target memberdayakan hingga lebih dari 24 juta orang di Indonesia sampai akhir tahun 2021 ini. Pelatihan ini dirancang untuk menciptakan peluang ekonomi inklusif di era digital.