Find Us On Social Media :

Cloud Computing Diandalkan untuk Jaga Kelancaran Inovasi di Masa Pandemi, Berikut Kunci Penerapannya

By Nana Triana, Senin, 26 April 2021 | 11:36 WIB

Ilustrasi Cloud Computing.

Lebih lanjut, dengan mengadopsi layanan berbasis cloud, Ariadi mengungkapkan, XL Axiata dapat mempercepat dalam penyesuaian WFH.

“Di XL Axiata, kita menggunakan layanan automation membantu mempercepat inovasi,” tambah Ariadi.  

Meski demikian, adopsi cloud ternyata juga memiliki tantangan tersendiri. Dalam studi NTT Ltd., ditemukan fakta bahwa 61,6 persen responden melihat security dan compliance sebagai pertimbangan utama dalam mengadopsi public cloud.

Ada pula responden yang justru menarik kembali infrastrukturnya dari public cloud ke on-premise karena alasan securityoutages, biaya, dan kesulitan migrasi.

Baca Juga: Microsoft Cloud Siap Percepat Pertumbuhan Ekonomi Pasca Pandemi di Asia

Masih berdasarkan riset di atas, untuk mengatasi hal tersebut, sebanyak 31,6 persen responden tengah menguji coba penggunaan hybrid cloud, yaitu perpaduan antara penggunaan layanan private dan public cloud, dan berencana menerapkan solusi tersebut dalam kurun waktu 12 sampai 24 bulan ke depan.

Pada kesempatan yang sama, Country Manager NetApp Indonesia Ana Sopia menjelaskan meskipun perusahaan sudah menyiapkan blue print untuk rencana kedepan, tetap ada kemungkinan bisnis membutuhkan pendekatan berbeda dari rencana awal dikarenakan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.

Hybrid cloud approach memberikan beberapa keuntungan kepada perusahaan yang sudah memiliki cloud strategy. Salah satunya pendekatan konsep flexibility of future sehingga memberikan banyak ruang untuk tangkas ketika ada perubahan pendekatan atau perubahan rencana dalam proses berinovasi di masa depan.

Harus kita akui bahwa penyedia Cloud selalu terdepan dalam memberikan layanan cutting-edge teknologi untuk mempercepat proses inovasi baru. Solusi NetApp yang sudah tersedia di public cloud membantu menjembatani antara penggunaan resource yang ada di on-premises dan public cloud serta di antara private cloud.

Pelanggan akan mendapatkan data persistensi ‘write once, run anywhere’, di mana data set yang sama yang ada di on-premises dapat dijalankan di cloud secara bersamaan dan konsisten.

Data tersebut bisa digunakan sebagai data-feed ke beberapa cutting-edge teknologi yang layanannya tersedia di penyedia public cloud.

Baca Juga: Ingin Tingkatkan Pengalaman Digital Pelanggan? Perhatikan 4 Tren Ini