Tahun 2020 menjadi tahun yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan situasi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.
Akibatnya, baik perusahaan besar maupun kecil hingga pemerintahan ditantang untuk bermanuver dan mengubah cara beroperasinya.
Sebagai contoh, banyak perusahaan yang menerapkan WFH (Work from Home) bagi karyawannya guna mencegah penularan COVID-19. Dengan penerapan itu, perusahaan bergantung dengan teknologi seperti video conference untuk mendukung aktivitas karyawannya.
Melihat hal tersebut, tahun 2020 tentunya telah mempercepat laju adopsi teknologi. “Saya percaya, laju percepatan digitalisasi ini akan terus berlanjut baik aspek personal maupun korporasi,” kata Gunawan Susanto, Country Manager AWS (Amazon Web Services) Indonesia, dalam acara AWS Summit Online ASEAN 2021.
“Karena itulah saya melihat bahwa di tahun 2021 ini akan menjadi tahun di mana kita akan semakin meluncurkan banyak perubahan-perubahan ke depannya dengan digitalisasi,” tambah Gunawan.
Perubahan seperti apa saja yang mungkin akan terjadi? Dijelaskan Gunawan, ada tiga prediksi perubahan tersebut,
Yang pertama, AWS melihat bahwa di tahun 2021 ini teknologi cloud computing (komputasi awan) akan tersedia di mana-mana dan mempercepat laju inovasi digital di banyak perusahaan.
Saat ini, beberapa perusahaan yang melakukan inovasi dengan cepat untuk menghadapi tantangan dunia baru dengan teknologi cloud computing di antaranya Sociolla, Halodoc, Traveloka, Kredivo, WWF, Moka, Sekolah.mu, dan masih banyak lagi.
Dan dalam melakukan inovasi, perusahaan-perusahaan tersebut dibantu dengan berbagai solusi yang disediakan oleh AWS.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan, Bank Sampoerna Lakukan Transformasi Digital
Gunawan Susanto, Country Manager AWS (Amazon Web Services) Indonesia.
Prediksi yang kedua, Internet of data, Analytics, dan ML (Machine Learning) akan semakin berperan. Untuk diketahui, jumlah atau besar data yang dihasilkan diprediksi terus bertambah, dan akan lebih banyak data yang dihasilkan dalam tiga tahun ke depan dibandingkan dengan 30 tahun ke belakang.
“Dengan data dan informasi sebanyak itu, tentunya akan menjadi tantangan tersendiri untuk kita dapat mengelolanya dan pastinya tidak dapat lagi diolah secara manual. Butuh bantuan dalam melakukan analisa, bahkan pemanfaatan teknologi ML untuk membuat layanan yang lebih efektif dan efisien,” tutur Gunawan,
Menurutnya, saat ini sudah banyak contoh inovasi yang dilakukan dengan Internet of Data, Analytics, dan ML, bahkan di Indonesia.
Contohnya startup kesehatan Halodoc yang menggunakan teknologi image dan video recognition untuk men-screening gambar atau video pada saat pasien melakukan konsultasi online.
Ada juga startup Happyfresh yang menggunakan teknologi ML untuk memberikan rekomendasi kepada penggunanya untuk mempersonalisasi user experience mereka.
Selain itu, ada pula startup fintech Kredivo yang telah menggunakan teknologi ML untuk membantu proses KYC (Know Your Customer).
Prediksi yang ketiga, teknologi akan mengubah cara kita berinteraksi. Bukan hanya di dalam dunia maya, namun juga di dunia fisik dan nyata.
Dijelaskan Gunawan, salah satu contoh penerapannya adalah Amazon Go, yang merupakan inovasi di dunia ritel.
Amazon Go memungkinkan pelanggan untuk bisa masuk ke dalam tokonya untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan.
Uniknya di sini, pelanggan hanya perlu mengambil barang yang mereka perlu dan kemudian keluar begitu saja tanpa perlu mengantre di kasir untuk melakukan pembayaran.
“Itu bisa terjadi karena toko-toko Amazon Go tersebut dilengkapi dengan bermacam teknologi untuk dapat mengenali pelanggan ketika masuk toko, barang-barang apa saja yang diambil, dan kemudian secara akurat menagihkan belanjaan ke rekening Amazon pelanggan,” papar Gunawan.
Menurutnya, hal seperti itu sangat mungkin diterapkan di dunia ritel di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Agar, toko-toko tidak perlu ada antrean dan akan meningkatkan pengalaman pelanggan dalam berbelanja.
“Teknologi akan mengubah cara berinteraksi dengan dunia di sekeliling kita. Saya percaya bahwa teknologi akan terus membantu perusahaan-perusahaan untuk berinovasi di area-area yang baru. Kini waktunya anda bangkit dan mengusung ide anda. AWS dapat membantu dan mari kita bangun bersama-sama untuk Indonesia,” pungkas Gunawan.
Baca Juga: APN Bantu Perusahaan TI Majukan Bisnis di Era Transformasi Digital