EcoStruxure Micro Data Center 43U dirancang untuk berbagai sektor seperti perbankan, ritel, kesehatan, layanan finansial, pemerintahan, dan lembaga pendidikan.
Solusi yang kedua yaitu Galaxy VL, UPS compact yang mampu menawarkan efisiensi hingga 99 persen dalam mode ECOnversion untuk ROI dalam kurun waktu dua tahun untuk data center skala menengah dan besar, fasilitas komersial, dan industri.
Solusi ini dirancang untuk dapat diskalakan sesuai kebutuhan bisnis dengan meminimalkan biaya kepemilikan.
Dilengkapi dengan Fitur Live Swap, fitur pertama yang menghadirkan desain sentuh yang aman selama proses penambahan atau penggantian modul daya saat UPS dalam keadaan online dan beroperasi penuh, meningkatkan kelangsungan bisnis tanpa adanya downtime.
“Dunia menghadapi tantangan besar dalam memerangi perubahan iklim. Pelaku bisnis memiliki peran penting untuk mendukung pencapaian target global pada tahun 2030. Penggunaan energi yang berkelanjutan harus menjadi pondasi dalam semua aspek bisnis. Begitu pula komitmen perusahaan dalam mengadopsi solusi inovatif untuk mencapai tujuan keberlanjutan,” jelas Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Kedua solusi itu terintegrasi dengan arsitektur EcoStruxure, yang merupakan solusi berbasis IoT yang terdiri dari produk yang terhubung; solusi kontrol tepi; dan aplikasi, perangkat lunak analitik, dan layanan – dapat meningkatkan efisiensi operasional dan konsumsi energi.
Memberikan pelanggan visibilitas yang luas dan kontrol penuh atas penggunaan energi, sehingga memungkinkan pelaku bisnis dalam mencapai tujuan keberlanjutannya.
Saat ini, solusi tersebut telah diterapkan di 50% data center di dunia, membantu pelanggan meningkatkan efisiensi operasional hingga 30%, dan 1,15 PUE untuk desain TIER IV.
Baca Juga: Schneider Electric Kenalkan Dua Produk UPS Baru untuk Komunitas Gamer
Baca Juga: Digitalisasi Industri dan Pemanfaatan Energi Listrik Ramah Lingkungan Atasi Dampak Perubahan Iklim